Kamis 03 Mar 2022 07:43 WIB

BRI Targetkan 18 Juta Pelaku Usaha Tersentuh Pembiayaan Formal

Pembiayaan segmen UMKM akan menjadi pendorong utama pertumbuhan BRI di 2022.

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Pengrajin UMKM. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan 18 juta pelaku usaha yang belum tersentuh oleh lembaga formal pembiayaan formal.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengrajin UMKM. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan 18 juta pelaku usaha yang belum tersentuh oleh lembaga formal pembiayaan formal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan 18 juta pelaku usaha yang belum tersentuh oleh lembaga formal pembiayaan formal. Berdasarkan data yang dihimpun perseroan, sebanyak 45 juta pelaku usaha ultramikro tercatat masih membutuhkan pendanaan, baik pendanaan baru maupun tambahan.

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 30 juta lainnya belum tersentuh pembiayaan formal. Dari pelaku usaha yang belum tersentuh lembaga pembiayaan formal tersebut, tujuh juta di antaranya mengandalkan pinjaman kerabat, sedangkan lima juta pelaku usaha mengandalkan rentenir dengan bunga sekitar 100 persen sampai 500 persen per tahun.

Baca Juga

“Maka itu, sebanyak 18 juta pelaku usaha yang belum tersentuh oleh lembaga keuangan akan menjadi fokus BRI. Perseroan akan menyasar terlebih dahulu 18 juta pelaku usaha yang sama sekali belum tersentuh lembaga pembiayaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/3/2022).

Sementara itu analis emiten dari Ciptadana Sekuritas Asia, Erni Marsella Siahaan, menambahkan penyaluran kredit atau pembiayaan segmen usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM, khususnya mikro akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan BRI pada 2022.

“Pembiayaan sektor ini juga diperkirakan akan tumbuh positif pada tahun ini. BRI menargetkan pertumbuhan pinjaman konsolidasi sembilan persen hingga 11 persen secara tahunan pada 2022,” ujarnya dalam hasil riset yang dipublikasikan.

Selain itu, Erni juga melihat BRI juga memasuki model bisnis baru dengan menyasar pasar yang lebih kecil dan tenor lebih pendek melalui pemberdayaan segmen ultramikro. Pada September 2021, BRI bersama dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah membentuk Holding UMi guna menyasar segmen ultra mikro sebagai sumber pertumbuhan baru.

“Pegadaian dan PNM juga diperkirakan masing-masing tumbuh 10 persen dan 17 persen sampai 20 persen secara tahunan pada 2022,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement