Rabu 02 Mar 2022 20:46 WIB

Koordinasi Rutin FKUB Jadi Kunci Kerukunan Umat di Jambi

Kehamonisan antarumat beragama di Kota Jambi sudah terjalin sejak lama

Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Jambi Abdullah Saman mengatakan, kehidupan antarumat beragama di Kota Jambi sangat rukun.
Foto: Kemenag
Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Jambi Abdullah Saman mengatakan, kehidupan antarumat beragama di Kota Jambi sangat rukun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Jambi Abdullah Saman mengatakan, kehidupan antarumat beragama di Kota Jambi sangat rukun. Populasi muslim di Kota Jambi mencapai lebih dari 90 persen.

“Kami rutin melakukan koordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB. Jika muncul gesekan, kita langsung melakukan langkah-langkah antisipasi jangan sampai membesar,” ujar Saman ketika ditemui Bimas Islam di ruangan kerjanya di Kota Jambi, seperti dalam siaran pers, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga

Saman mengatakan, hubungan antarumat beragama, baik di internal maupun eksternal umat Islam sangat harmonis. Apalagi, kata dia, setiap bulan selalu dilakukan pertemuan dengan mitra Kemenag seperti MUI, FKUB, hingga DMI untuk menjaga kebersamaan.

“Kita jarang sekali mendengar konflik agama di Kota Jambi. Itu tidak lahir dari ruang hampa, ada sejarah panjang mengapa bisa hidup rukun. Selain sudah sejak lama rukun, semua pihak juga berperan melalui pertemuan-pertemuan rutin, sehingga jika ada persoalan langsung diselesaikan,” jelas Saman.

Sementara itu, Kasubbag TU Kemenag Kota Jambi, Muslim menjelaskan, kehamonisan antarumat beragama di Kota Jambi sudah terjalin sejak lama. Bahkan, kata dia, sudah berlangsung sejak zaman penjajahan.

“Belanda saja ketika datang ke Kota Jambi melakukan pendekatan yang berbeda dengan masyarakat di Jambi, mereka tidak terang-terangan berseberangan dengan masyarakat. Jika ada yang bertanya, misalnya, kenapa minim sekali ada pahlawan dari Jambi? Itu salah satu alasannya, karena memang kultur masyarakat Jambi yang rukun dan bercorak ‘minim konflik’” ujarnya.

Selain harmonis sejak lama, Muslim menambahkan, umat beragama juga sangat bijak dalam berinteraksi satu sama lain. “Bahkan ada masjid di Kota Jambi ini yang pengeras suaranya dipasang di atap rumah non Muslim,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement