Rabu 02 Mar 2022 20:45 WIB

Wapres Minta UIII Jadi Pusat Peradaban Islam Global

Pembangunan UIII upaya jadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Maruf Amin saat memimpin rapat tentang pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Rabu (2/3/2022). .
Foto: Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat memimpin rapat tentang pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Rabu (2/3/2022). .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pengelolaan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dikembalikan sesuai tujuan utama didirikannya yakni sebagai pusat peradaban Islam dunia. 

Wapres menyampaikan, pemerintah membangun UIII dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia. 

Baca Juga

Namun, ditinjau selama tiga tahun terakhir, sistem yang digunakan masih standar dengan mengadopsi perguruan tinggi keagamaan yang telah ada, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) atau Institut Agama Islam Negeri (IAIN). 

"Saya rasa ini perlu diluruskan, untuk dapat kembali ke khittah prakarsa pembangunan UIII, sebagaimana arahan Presiden saat dimulainya pembangunan UIII, yaitu untuk menjadi center of excellence peradaban Islam secara global, yang tidak sekedar mengadopsi pola UIN/IAIN dengan status kampus internasional," kata Wapres dikutip dari siaran pers, saat memimpin Rapat Koordinasi Kemajuan Pembangunan UIII, Rabu (2/3/2022) 

Wapres mengingatkan, Indonesia saat ini menjadi rujukan Islam di berbagai negara. Kiai Ma'ruf mengungkapkan, Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Al-Muslimin beberapa bulan lalu menemuinya untuk belajar dari Indonesia terkait keberhasilan pelaksanaan Islam wasathiyah (moderat) yang menjadi tren global saat ini. 

Kedatangannya beserta delegasi, bukan dimaksudkan untuk memberikan arahan atau pelajaran, tetapi justru ingin belajar Islam di Indonesia.

Bahkan, kata Wapres, Sekjen Hukama mengatakan bahwa saat ini bukan saatnya lagi pemikiran-pemikiran berbahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tetapi sebaliknya banyak pemikiran dari Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

"Kita sudah menjadi model yang digunakan untuk pengembangan Islam yang moderat di tingkat global oleh Majelis Hukama Al-Muslimin. Oleh karenanya, prakarsa pembangunan UIII sejak awal ini dimaksudkan untuk menjadi pusat rujukan global pelaksanaan Islam Wasathiyah," katanya. 

Karena itu, dia berharap kehadiran UIII dapat memberikan jawaban untuk memperluas dan menguatkan tren global tersebut sehingga dapat diterapkan di berbagai belahan dunia. "Melalui UIII diharapkan Islam Wasathiyah Indonesia dapat terus digaungkan ke mancanegara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement