REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Petugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kota Bandung mengungkapkan tren penyebaran kasus Covid-19 mengalami penurunan beberapa hari terakhir. Diharapkan status level penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berubah dari 3 menjadi 2.
"Kota Bandung sudah menurun, tapi belum signifikan, kemarin kita positivity rate itu pernah di angka 13,5 persen, sekarang sudah di angka 12,29, berarti sudah menurun," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron, Rabu (2/3/2022).
Ia menuturkan pihaknya melakukan pengetesan satu pekan terakhir mencapai 700 ribu tes dan hasilnya 12 persen yang terpapar Covid-19. Selain itu keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit masih di angka 55,95 persen.
"Kemarin itu Bandung pasti di atas 1.000, kemarin puncak itu hampir 1.427 hariannya itu, kita sekarang sudah mulai di bawah 1.000," katanya.
Asep melanjutkan selama penerapan PPKM pihaknya berupaya agar penambahan kasus aktif tidak terus bertambah. Selain itu sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terus dilakukan.
"Kan kita masuk tahun ke tiga, bisa saja masyarakat sudah bosan, tugas kami terus ingatkan ke masyarakat, itu sebagai edukasi dan sosalisasi masyarakat," katanya.
Pihaknya berupaya mengurai kerumunan diantaranta menutup tiga ruas jalan agar tidak terjadi mobilisasi massa. Selain itu menerapkan ganjil genap serta terus melakukan tes dan tracing dan menindak yang melanggar protokol kesehatan.
"Kalau laporan itu hampir tiap hari ada saja, misalnya dengan pengambilan KTP, sanksi denda dilaksanakan terus. Kita juga ada pembatasan terhadap kegiatan yang sifatnya terjadi kerumunan, kita dalam rangka memutus rantai penyebaran," katanya.
Asep menambahkan dalam perwal PPKM Kota Bandung kapasitas mal yang awalnya diperbolehkan 60 persen kembali menjadi 50 persen. Selain itu konser seni budaya di dalam ruangan tidak diperbolehkan dan beberapa sektor lainnya dikurangi.
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung mencatat konfirmasi aktif 11.423 dengan angka kasus harian di bawah 1.000 yaitu 627 kasus. Total yang meninggal dunia mencapai 1.448 kasus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
