Rabu 02 Mar 2022 19:24 WIB

BMKG Ingatkan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Indonesia

Perubahan iklim menyebabkan bencana bagi manusia.

Seorang anak bermain di lahan sawah yang mengalami kekeringan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). BMKG Ingatkan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Indonesia
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Seorang anak bermain di lahan sawah yang mengalami kekeringan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). BMKG Ingatkan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan perubahan iklim telah memberikan dampak terhadap kondisi Indonesia, seperti mencairnya es di Puncak Jaya, Papua. Es di Puncak Jaya mencair akibat kenaikan suhu dan tren cuaca ekstrem.

Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan dalam diskusi virtual di Jakarta menjelaskan perubahan iklim telah menyebabkan tren kenaikan temperatur di Indonesia. "Sebagai dampaknya tidak bisa dipungkiri banyak yang terjadi dengan kondisi di Indonesia, misalkan hilangnya atau mencairnya es di Puncak Jaya, di mana pada saat ini (temperatur) di permukaan es Puncak Jaya sudah di atas titik beku, sekitar lima derajat," katanya, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga

Dengan demikian, ujarnya, sudah dapat dipastikan beberapa tahun yang akan datang es yang berada di puncak gunung tertinggi di Indonesia itu akan menghilang. Perubahan iklim juga berdampak dengan kenaikan frekuensi hujan ekstrem yang terjadi di banyak daerah di Tanah Air. 

Hujan ekstrem itu kemudian menyebabkan banjir dan bencana lain yang memberikan dampak kepada manusia. Dia memperingatkan perubahan iklim tidak hanya dapat mengakibatkan hujan berlebih, tapi juga dapat berpotensi mengakibatkan kekeringan ekstrem.

"Sehingga itu berdampak kepada kejadian kebakaran hutan, di mana berdampak lebih lanjut kepada transboundary pollution (pencemaran asap lintas batas) dan berdampak kepada kegiatan ekonomi, transportasi dapat terhenti maupun dampak pada kesehatan," katanya.

Dia menjelaskan  BMKG ikut memperkuat langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, termasuk dalam kegiatan pertanian dan sektor kesehatan. BMKG telah melaksanakan Sekolah Lapang Iklim untuk membantu para petani untuk adaptif terhadap iklim ekstrem dan perubahan iklim.

Hal itu dilakukan sehingga petani dapat menyesuaikan dengan pola tanam terhadap kondisi iklim. "Terus dilakukan juga peringatan dini untuk demam berdarah yang saat ini telah dilakukan di Jakarta, meski rencananya akan diperluas untuk daerah lainnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement