Rabu 02 Mar 2022 16:28 WIB

Warga Sipil Palestina Terus Berguguran Syahid Dibunuh Israel 

Militer Israel membunuh tiga warga Palestina tak berdosa di Palestina

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nashih Nashrullah
Pasukan Israel (ilustrasi). Militer Israel membunuh tiga warga Palestina tak berdosa di Palestina
Foto: AP/Majdi Mohammed
Pasukan Israel (ilustrasi). Militer Israel membunuh tiga warga Palestina tak berdosa di Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tiga warga Palestina meninggal syahid dibunuh pasukan Israel dalam dua insiden berbeda di Tepi Barat yang diduduki. Hingga kini Israel belum menanggapi terkait insiden yang terjadi Selasa (1/3) waktu setempat. 

"Ammar Shafiq Abu Afifa dibunuh pasukan pendudukan Israel yang menembaknya di dekat Kota Beit Fajar," kata kementerian kesehatan Palestina seperti dilansir laman Aljazirah, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga

Menurut kantor berita Palestina, WAFA, Afifa adalah penduduk kamp pengungsi Al-Aroub di utara Hebron di Tepi Barat yang diduduki.

Secara terpisah, pasukan Israel membunuh dua warga Palestina pada dini hari Selasa (1/3/2022) setelah mendapat kecaman dalam serangan penangkapan di Tepi Barat utara. 

Polisi perbatasan Israel dan otoritas kesehatan Palestina mengatakan, petugas dan polisi Israel yang menyamar memasuki kamp pengungsi Jenin untuk menangkap seorang tersangka yang dicari karena aktivitas teroris. 

"Setelah penangkapan tersangka, ketika pasukan meninggalkan rumah, tembakan besar dilepaskan dari beberapa arah, dan pasukan rahasia yang beroperasi di tempat kejadian merespons dengan tembakan langsung," kata polisi. 

Saksi mata mengatakan, ketika polisi mencapai kendaraan mereka, penyerang lain menembak ke arah pasukan yang merespons dengan tembakan akurat. 

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dua pria tewas dalam pertempuran itu. WAFA mengidentifikasi mereka adalah Abdullah al-Hosari (22 tahun) dan Shadi Khaled Najm (18 tahun).

Pasukan Israel juga menangkap Imad Jamal Abu al-Heija, seorang tahanan yang dibebaskan. 

WAFA menambahkan, pembunuhan dua warga Palestina itu memicu protes besar-besaran dan kemarahan di Jenin. 

Pembunuhan oleh pasukan Israel terjadi lebih dari sepekan setelah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, Mohammed Shehadeh, dibunuh pasukan Israel di Kota Al-Khader, Tepi Barat. 

Kelompok hak asasi Palestina dan internasional telah lama mengutuk apa yang mereka katakan sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan Israel. 

B'Tselem, sebuah kelompok hak asasi Israel, mengatakan telah mencatat 77 kematian warga Palestina di tangan pasukan Israel di Tepi Barat tahun lalu. Lebih dari setengah dari mereka yang tewas tidak terlibat dalam serangan apapun. 

Bulan lalu, Amnesty International mengatakan dalam sebuah laporan baru bahwa Israel melakukan kejahatan apartheid terhadap warga Palestina. "Israel harus bertanggung jawab karena memperlakukan mereka sebagai kelompok ras yang lebih rendah," kata Amnesty International. 

Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur setelah perang Timur Tengah 1967. Permukiman Israel yang dibangun di atas tanah Palestina dianggap ilegal menurut hukum internasional. 

Saat ini, antara 600 ribu dan 750 ribu pemukim Israel tinggal di setidaknya 250 permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. 

 

Sumber: aljazeera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement