Selasa 01 Mar 2022 21:34 WIB

Perajin Batik Nitik Bantul akan Demo Membatik di Dubai Expo

Di Dubai hanya demo membatik saja, tidak dibenarkan berjualan.

Perajin Batik Nitik Bantul akan Demo Membatik di Dubai Expo (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Perajin Batik Nitik Bantul akan Demo Membatik di Dubai Expo (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dua perajin batik nitik dari Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan demo atau pertunjukan membatik dalam kegiatan Dubai Expo 2022 di Dubai, Uni Emirat Arab.

"Yang disampaikan kepada pak Bupati, kami pamitan mau demo membatik di luar negeri, di Dubai Expo pada tanggal 2 sampai 9 Maret 2022," kata perajin batik nitik Dusun Blawong Dua, Desa Trimulyo, Jetis, Yeti Pulungsari usai audiensi dengan Bupati di Bantul, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga

Menurut dia, ada dua perajin batik yaitu dirinya bersama Siti Zukria, pengrajin batik nitik dari kelompok Sekar Nitik Dusun Kembangsongo, Desa Trimulyo yang ditunjuk untuk melakukan demo membatik selama sekitar seminggu di ajang pameran internasional itu.

Dia mengatakan, informasi bahwa kelompoknya mendapat fasilitas dari pemerintah untuk ikut berpartisipasi dalam Dubai Expo itu diterima pertengahan Februari lalu, dari itu kemudian keduanya mempersiapkan berbagai persyaratan agar bisa berangkat ke Dubai.

"Kita di sana disuruh demo membatik saja, menyanting (membatik dengan alat canting) batik nitik, tidak dibenarkan berjualan, kemarin kita dapat infonya dari Kemenkum HAM (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) beberapa hari lalu, jadi mendadak," katanya.

Dia mengatakan, akan mendapat fasilitas berupa penginapan, biaya transportasi, jaminan makan selama kegiatan. Kegiatan demo membatik di luar negeri itu akan menjadi pengalaman yang pertama, setelah batik nitik Bantul ditetapkan Gubernur DIY sebagai Indikasi Geografis pada 2021.

"Kebetulan saya yang ditunjuk untuk mewakili kelompok batik nitik sama Bu Amin yang menang desain batik nitik pada Gebyar Batik Nitik 2021, tapi karena kebetulan belum vaksin jadi diwakilkan sama Bu Siti. Ini yang pertama, setahu saya hanya dua orang saja dari DIY," katanya.

Dia berharap, dengan diikutsertakan dalam pameran internasional yang menyajikan pencapaian-pencapaian negara dunia itu nantinya dapat semakin mengenalkan produk kerajinan Indonesia khususnya batik dengan pola titik-titik yang menjadi ciri khas Yogyakarta kepada masyarakat dunia.

"Harapannya semoga batik nitik bisa booming dan dikenal masyarakat luar negeri dan dalam negeri, kalau batik nitik adalah batik warisan budaya leluhur yang unik yang spesial tidak seperti batik tulis lainnya," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement