Selasa 01 Mar 2022 10:45 WIB

Masyarakat Madura Diminta Kurangi Konsumsi Listrik

Caranya dengan menghemat penggunaan lampu ataupun alat elektronik yang tidak penting

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pasokan listrik ke wilayah Madura terganggu selama beberapa hari terakhir, menyusul terjadinya gangguan penghantar 150 kV Ujung-Bangkalan. Kondisi tersebut memaksa PLN melakukan pemadaman secara bergilir di beberapa wilayah Madura.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat Madura bijak mengkonsumsi listrik guna mengurangi dampak pemadaman, utamanya di sektor rumah tangga dan dan industri. Caranya dengan menghemat penggunaan lampu ataupun alat elektronik yang tidak penting, serta pemanfaatan genset bagi sektor industri.

Baca Juga

"Pemadaman ini tentunya di luar keinginan kita, namun hal ini harus kita maklumi karena ini terkait masalah teknis. Mohon masyarakat dapat bersabar. Dengan mengurangi beban pemakaian listrik tentunya kita harapkan daya listrik yang ada sekarang bisa mencukupi dan tidak perlu melakukan pemadaman di wilayah yang luas lagi," kata Khofifah, Selasa (1/3/2022).

Khofifah memastikan, PLN saat ini melakukan pembagian beban atau pemadaman bergilir di Pulau Madura. Namun, PLN akan memberikan dukungan genset mobile untuk pondok pesantren dan tempat ibadah yang menyelenggarakan acara peringatan Isra' Miraj. Ada 73 unit genset dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang diperbantukan.

"Dari kekurangan beban sebesar kurang lebih 40MW akan dinyalakan secara bertahap  secepat mungkin. Jadi sekali lagi mohon agar masyarakat Madura dapat bersabar dan kita doakan semoga proses pemulihan dapat segera tercapai 100 persen," ujarnya.

General Manager PLN UID Jatim, Lasiran menyampaikan PLN membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan seluruh pihak agar proses pemulihan pasokan listrik dapat berlangsung secara optimal. Terjadinya gangguan pasokan listrik di sebagian wilayah Pulau Madura akibat gangguan penghantar 150 kV Ujung-Bangkalan pada Sabtu (26/2/2022). Gangguan tersebut menyebabkan kehilangan beban sebesar 73,35 MW.

PLN diakuinya, terus berupaya melakukan perbaikan untuk penormalan sedini mungkin. Sebanyak kurang lebih 120 personel dikerahkan PLN dalam melakukan upaya perbaikan agar penyaluran energi listrik ke Madura kembali normal. 

"Kekurangan daya ini mengakibatkan padam bergilir pada pelanggan dengan estimasi waktu rata-rata 3 jam untuk sebagian wilayah Madura. Mohon maaf sekali atas ketidaknyamanannya," kata Lasiran.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement