Ahad 27 Feb 2022 21:20 WIB

Soal Wacana Penundaan Pemilu, Ini Respons Laskar Ganjar-Puan

Laskar Ganjar Puan menilai penundaan Pemilu 2024 inkonstitusional

Pemilu(ilustrasi). Laskar Ganjar Puan menilai penundaan Pemilu 2024 inkonstitusional
Foto: Republika/Musiron
Pemilu(ilustrasi). Laskar Ganjar Puan menilai penundaan Pemilu 2024 inkonstitusional

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Wacana penundaan Pemilu 2024 menjadi polemik di kalangan elite politik. Gagasan ini pun menuai sejumlah pendapat pro dan kontra. 

Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan (LGP), Mochtar Mohamad, menilai penundaan Pemilu 2024 sebagai tindakan inkonstitusional. 

Baca Juga

"Presiden, MPR, DPR-RI, DPD, DPRD, itu kan dalam sumpah jabatannya harus setia terhadap Pancasila dan UUD 1945, kalau perpanjangan dilakukan sama aja mengkhianati Konstitusi UUD 1945," kata dia dalam rapat kerja cabang tingkat Kabupaten / Kota di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, akhir pekan ini, dalam keterangannya, Ahad (27/2/2022).  

Dia mengingatkan jangan karena motif politik ketum partai-partai yang terancam di parliamentary threshold, lalu menggulirkan ide penundaan. “Bisa jadi ini jebakan ke Presiden untuk melanggar Konstitusi yang berakibat fatal," tambahnya. 

Menurut Mochtar, Negara hari ini tidak ada status Darurat yang menjadi dasar untuk berfikir diluar Norma Konstitusi. "Dan konstitusi UUD 1945 tidak mengatur Penundaan Pemilu," ujar dia.  

Sementara itu, LGP kembali melakukan konsolidasi. Kabupaten Bandung Barat merupakan kota kedua yang berhasil melaksanakan rakercab di Jawa Barat setelah sebelumnya di Kota Bekasi. 

Rakercab ini sendiri dilakukan secara hybrid melalui zoom dan tatap muka. Peserta yang hadir dibatasi hanya 100 orang di Hotel Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan menerapkan protokol kesehatan. Sementara peserta lainnya hadir melalui sambungan zoom dari lokasi acara. 

Rapat Kerja sendiri di hadiri secara langsung oleh Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan, Mochtar Mohamad dan Ketua Umum Laskar Ganjar-Puan, Nawang Andi Kusuma, serta Sekertaris Jenderal, Imam Haryo Pradigdo bersama pengurus DPP. Hadir pula pimpinan DPD Jawa Barat beserta pimpinan DPC Kota Bandung dan Kota Cimahi. 

Ketua DPC LGP Kabupaten Bandung Barat, Jelly Carlisya Supriyadi, mengatakan daerah Bandung Barat harus menjadi tempat awal mula perjuangan lahirnya pemimpin yang memiliki ideologi Bung Karno, sehingga dirinya berinisiatif melaksanakan Rakercab lebih awal. 

Nawang Andi Kusuma dalam sambutannya menyebutkan LGP berjuang agar Presiden kedepan adalah sosok yang mampu meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi yang sudah baik ini. "Ganjar Pranowo dan Puan Maharanilah sosok yang paling tepat untuk meneruskannya," ujar Nawang. 

Kemudian dalam Rapat kerja ini, Ketua dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan mengatakan, pentingnya membangun negara dari cara pandang Bung Karno.  

Karena kerinduan akan pemimpin prototipe dari Bung Karno sangat tinggi, sehingga Kebangkitan untuk mengembalikan konsep konsep Bung Karno akan dimulai oleh Laskar Ganjar-Puan di Jawa Barat ini dan hanya Ganjar Pranowo dan Puan Maharanilah yang mampu menjalankan konsep-konsep Bung Karno. 

Mochtar Mohamad menambahkan wilayah Bandung menjadi tempat Bung Karno dalam menggali pemikiran tentang negara. Selain itu makam istri pertama Bung Karno, Inggit Garnasih di Bandung juga ada Makam Ki Marhaen yang menjadi dasar pikir politik Bung Karno. 

Kemudian, ada panjara Banceuy yang kemudian melahirkan pledoi Indonesia menggugat dan juga ada Sukamiskin tempat Bung Karno di tahan hingga Konfrensi Asia Afrika yang menghasilkan dasasila Bandung dan lain sebagainya. 

"Oleh karena itu, setelah melakukan Rakercab di Kab Bandung Barat. Laskar Ganjar-Puan melakukan tapak tilas terhadap situs-situs Bung Karno yang ada di wilayah Bandung Raya sekaligus sebagai penutup rakangkaian acara Rakercab Laskar Ganjar-Puan di kab Bandung Barat," jelas Mochtar. 

Tapak tilas dilakukan dengan melakukan doa bersama di makam bersejarah Ki Marhaen dan makam istri kedua Bung Karno, Ibu Inggit Garnasih, hingga penjara Banceuy disambut oleh para pengurus LGP di Kota Bandung.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement