Ahad 27 Feb 2022 18:47 WIB

2 SPAM akan Dibangun untuk Tambah Air Bersih Jakarta

SPAM akan mampu aliri air bersih bagi 1,9 juta warga Jakarta dan Jawa Barat

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun ini untuk menambah pasokan air bersih di Jakarta. Kedua SPAM yang dibangun dengan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) tersebut yakni SPAM Regional Jatiluhur I (SPAM Jatiluhur) dan SPAM Regional Karian-Serpong.
Foto: ANTARA/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun ini untuk menambah pasokan air bersih di Jakarta. Kedua SPAM yang dibangun dengan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) tersebut yakni SPAM Regional Jatiluhur I (SPAM Jatiluhur) dan SPAM Regional Karian-Serpong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun ini untuk menambah pasokan air bersih di Jakarta. Kedua SPAM yang dibangun dengan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) tersebut yakni SPAM Regional Jatiluhur I (SPAM Jatiluhur) dan SPAM Regional Karian-Serpong. 

"Ini sumbangan yang tidak sedikit untuk melayani air bersih dan menjamin kualitas air yang lebih baik," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (26/2/2002). 

Baca Juga

Basuki menjelaskan SPAM Jatiluhur akan memanfaatkan air baku dari Bendungan Jatiluhur, di Provinsi Jawa Barat melalui Saluran Tarum Barat. Sementara SPAM Regional Karian-Serpong akan memanfaatkan air baku dari Bendungan Karian di Provinsi Banten.

Dia memastikan SPAM Regional Jatiluhur I akan menyediakan pasokan air minum sebesar 4.750 liter per detik. Air minum tersebut akan didistribusikan kepada sekitar 380 ribu sambungan rumah (SR) atau sekitar 1,9 juta jiwa yang ada di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. 

Sedangkan untuk pembangunan SPAM Regional Karian-Serpong merupakan salah satu proyek terintegrasi pengelolaan sumber daya air yaitu pembangunan Bendungan Karian, Saluran Air Baku Karian-Serpong (Karian-Serpong Conveyance System) dan SPAM Regional. 

Proyek SPAM Regional Jatiluhur I diprakarsai oleh Konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Tirta Gemah Ripah dengan nilai investasi sebesar Rp 1,7 triliun dalam masa kerjasama 30 tahun. "Konstruksinya dimulai Januari 2022 dan ditargetkan rampung Juni 2024," tutur Basuki.

Sementara untuk SPAM Karian-Serpong diprakarsai oleh Konsorsium Korea Water Resources Corporation (K-Water) yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan LG International. Lalu pada tanggal 5 Januari 2021 telah diterbitkan Surat Penetapan Pemenang Lelang kepada Konsorsium Pemrakarsa sebagai pemenang lelang yang ditindaklanjuti oleh Konsorsium pemenang lelang dengan membentuk Badan Usaha Pelaksana (BUP) yaitu PT Karian Water Services.

Total nilai investasi Proyek KPBU SPAM Karian-Serpong sebesar Rp 2,43 trilliun dengan masa kerjasama selama 33 tahun yang terdiri dari tiga tahun masa kontruksi dan 30 tahun masa operasi. "Ditargetkan proses konstruksi akan dimulai pada Mei 2022 sampai dengan Oktober 2024," jelas Basuki.

Proyek KPBU SPAM Regional Karian-Serpong nantinya dapat menyediakan air minum curah sebesar 4.600 liter per detik. Air minum cyrah didistribusikan kepada tiga wilayah antara lain Provinsi DKI Jakarta sebesar 3.200 liter per detik, Kota Tangerang sebesar 750 liter per detik, dan Kota Tangerang Selatan sebesar 650 liter per detik. 

"Dengan adanya pembangunan SPAM Regional Karian-Serpong ini diharapkan dapat menghasilkan sekitar 368 ribu sambungan rumah (SR) untuk memberi layanan air minum kepada sekitar 1,8 juta jiwa," tutur Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement