Ahad 27 Feb 2022 08:48 WIB

Mensos Perkuat Kemandirian Warga Hadapi Bencana Gempa di Pasaman Barat

Kemandirian dan kesiapsiagaan sangat penting dalam menghadapi bencana.

Korban gempa tidur di dalam tenda di tempat penampungan sementara di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Indonesia, Sabtu pagi, 26 Februari 2022. Gempa kuat dan dangkal mengguncang Sumatera pada hari Jumat, menewaskan sejumlah orang sekaligus menyebabkan kepanikan di pulau itu dan di negara tetangga Malaysia dan Singapura.
Foto: AP/Ardhy Fernando
Korban gempa tidur di dalam tenda di tempat penampungan sementara di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Indonesia, Sabtu pagi, 26 Februari 2022. Gempa kuat dan dangkal mengguncang Sumatera pada hari Jumat, menewaskan sejumlah orang sekaligus menyebabkan kepanikan di pulau itu dan di negara tetangga Malaysia dan Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan pentingnya kemandirian dan kesiapsiagaan warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat. "Kemandirian dan kesiapsiagaan sangat penting dalam menghadapi bencana, termasuk gempa bumi," katanya saat meninjau warga terdampak gempa di Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sabtu (26/2/2022).

Ia mengatakan warga masih khawatir dengan gempa susulan yang mungkin terjadi. Untuk itu ia sengaja datang melihat dan memberikan semangat kepada korban gempa di Pasaman Barat. Sesampai di lokasi, Mensos langsung mengecek salah satu bangunan terdampak gempa yakni Madrasah Al Wahid di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.

Baca Juga

Tampak bangunan sekolah itu rusak di beberapa tempat. Dinding sekolah masih berdiri, namun mengalami keretakan parah dan sangat berpotensi roboh. Untuk memberikan contoh kemandirian dan kesiapsiagaan, Mensos meminta petugas membawa salah satu tenda merah.

Kemudian ia mengajak warga setempat, bersama-sama mendirikan tenda tersebut di halaman madrasah. "Nah, mudahkan. Bapak ibu sementara bisa tinggal di sini. Supaya kalau sewaktu-waktu ada guncangan gempa susulan, terhindar dari bahaya," katanya.

Seorang nenek bertanya apakah bisa nyaman tinggal di dalam tenda, Mensos menyatakan akan melengkapi fasilitas tenda sehingga nyaman dihuni. "Nanti dikasih selimut dan ditambahi karpet yang empuk, ya, nenek," katanya.

Hadir bersama Mensos dalam kesempatan ini, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi dan jajaran. Dalam kesempatan bersama para tokoh dan masyarakat, Mensos membangun kesadaran agar mereka siap hidup berdampingan dengan bencana.

Sebab kalau memindahkan mereka dari desa atau kampung mereka saat ini, bukan perkara sederhana. "Jadi kita harus siap dengan bencana yang mungkin setiap saat bisa terjadi. Caranya adalah mempersiapkan kemandirian dan kesiapsiagaan. Kalau memindahkan warga tidak sederhana," ujarnya.

Tidak lupa ia memberikan motivasi agar masyarakat bersabar menghadapi cobaan, dan tidak lengah. "Tenda ini diserahkan kepada masyarakat. Saya minta terus berlatih, ya, lebih cepat lagi mendirikan tendanya," katanya.

Untuk membantu warga, Mensos juga akan mendirikan lumbung sosial. Di lumbung sosial akan diisi dengan berbagai kebutuhan yang menunjang kelangsungan hidup warga terdampak bencana. Di antara isinya adalah bahan makanan, selimut, karpet, tenda, genset, BBM dan pemurni air. Untuk keperluan itu, Mensos meminta kepada Pemkab Pasaman Barat untuk menentukan dimana titik koordinat dimana lumbung sosial akan didirikan. Saat kunjungan Mensos diserahkan pula santunan ahli waris senilai Rp 15 juta per jiwa.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement