Sabtu 26 Feb 2022 19:14 WIB

Belanda Pasok 200 Roket Pertahanan Udara ke Ukraina

Belanda akan memasok 200 roket pertahanan udara ke Ukraina secepat mungkin.

Tentara Ukraina mengambil posisi di luar fasilitas militer saat dua mobil terbakar, di sebuah jalan di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 26 Februari 2022. Pasukan Rusia menyerbu ke arah ibu kota Ukraina Sabtu, dan pertempuran jalanan pecah saat pejabat kota mendesak penduduk untuk berlindung .
Foto: AP/Emilio Morenatti
Tentara Ukraina mengambil posisi di luar fasilitas militer saat dua mobil terbakar, di sebuah jalan di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 26 Februari 2022. Pasukan Rusia menyerbu ke arah ibu kota Ukraina Sabtu, dan pertempuran jalanan pecah saat pejabat kota mendesak penduduk untuk berlindung .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Belanda akan memasok 200 roket pertahanan udara ke Ukraina secepat mungkin, demikian diumumkan oleh Pemerintah Belanda dalam sebuah surat kepada parlemen, Sabtu (26/2/2022). Surat itu juga mengatakan pemerintah akan memindahkan staf kedutaan Belanda dari kota Lviv di Ukraina barat ke Jaroslaw, melintasi perbatasan di Polandia, karena keamanan yang memburuk.

Berdasarkan permintaan dari Ukraina, "Belanda akan menyediakan 200 roket pertahanan udara Stinger," kata surat itu. "Bersama dengan sekutu kami, Kementerian Pertahanan bermaksud untuk mengirimkan barang-barang ini secepat mungkin."

Baca Juga

Rudal tersebut merupakan tambahan dari peralatan lain yang telah dijanjikan oleh Belanda awal bulan ini, termasuk senapan, amunisi, sistem radar, dan robot pendeteksi ranjau.

Secara terpisah, Rusia sebenarnya tak membutuhkan hubungan diplomatik dengan Barat setelah Barat menjatuhkan sanksi pada Moskow atas apa yang disebutnya operasi militer Rusia di Ukraina, kata mantan presiden dan pejabat tinggi keamanan Dmitry Medvedev pada Sabtu (26/2/2022).

Medvedev, menulis di media sosial, mengatakan sudah waktunya untuk "menggembok kedutaan."Dia mengatakan Moskow akan melanjutkan operasinya di Ukraina sampai mencapai tujuan yang ditentukan oleh Presiden Vladimir Putin.

Medvedev membuat komentar di halaman terverifikasinya di jejaring sosial Rusia VK.Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Putin dan pemimpin lain Rusia.

 

Sumber:Reuters

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement