Ahad 27 Feb 2022 00:45 WIB

Manfaatkan Kecerdasan Buatan, Koreksi Alquran di Dubai tak Lagi Manual

Dubai berusaha gunakan teknologi tingkat tinggi untuk percetakan Alquran

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi koreksi dalam percetakan Alquran. Dubai berusaha gunakan teknologi tingkat tinggi untuk percetakan Alquran.
Ilustrasi koreksi dalam percetakan Alquran. Dubai berusaha gunakan teknologi tingkat tinggi untuk percetakan Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Pemerintah Dubai berencana menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk memudahkan pemantauan proses pencetakan Alquran. 

Seperti dilansir Iqna.ir pada Sabtu (26/2) Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal Dubai berupaya menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi pembelajaran mesin untuk menerapkan sistem yang komprehensif.

Baca Juga

Hal ini guna mendigitalkan dan mengotomatisasi proses pemantauan dan perbandingan yang diperlukan untuk mencetak Alquran. 

Menurut laporan itu teknologi AI mampu mendeteksi perbedaan sekecil apa pun antara salinan dan cetakan asli, itu untuk memastikan tidak ada kesalahan atau perubahan yang tidak terdeteksi. 

Direktur Departemen Penelitian yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan proyek tersebut, Ali Al Marzouqi mengatakan AI dapat meninjau dan memeriksa salinan yang baru dicetak untuk memastikan mereka seakurat teks aslinya. 

Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi modern dalam pelayanan Alquran dan untuk meningkatkan proses pemeriksaan dan verifikasi teks cetak yang sebelumnya dilakukan secara manual, menghabiskan banyak sumber daya dan jam kerja. 

Kemampuan proofreading AIquran akan mengungkapkan cacat tata letak, perataan halaman, cacat pencetakan dan tinta, kesalahan kata seperti huruf yang hilang, serta mengungkapkan spasi tambahan yang tidak biasa atau tidak perlu.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement