Sabtu 26 Feb 2022 13:47 WIB

Disdik Kota Salatiga Perpanjang Masa PJJ 100 Persen

Layanan pendidikan di Kota Salatiga dilaksanakan dengan belajar dari rumah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Disdik Kota Salatiga Perpanjang Masa PJJ 100 Persen (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Disdik Kota Salatiga Perpanjang Masa PJJ 100 Persen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga resmi memperpanjang masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) 100 persen di daerahnya. Hal ini dipertimbangkan dengan situasi kasus aktif Covid-19 pada satuan pendidikan di wilayah Kota Salatiga.

Melalui surat Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Nomor: 423/1105/402 tentang Perpanjangan PJJ 100 persen tertanggal 26 Februari 2022, masa PJJ jenjang PAUD/TK, SD, SMP, UPTD SPNF dan PKBM diperpangang lagi sampai dengan 5 Maret 2022.

Baca Juga

"Selanjutnya, layanan pendidikan di Kota Salatiga dilaksanakan dengan belajar dari rumah (BDR)," ungkap Kepala Disdik Kota Salatiga, Yuni Ambarwati SH, dalam keterangan tertulisnya, di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (26/2).

Disdik Kota Salatiga, lanjut Yuni selanjutnya akan melakukan evaluasi terkait dengan kebijakan layanan pendidikan di daerahnya dengan mempertimbangkan perkembangan kasus aktif Covid-19 di wilayah Kota Salatiga.

Artinya setelah masa perpanjangan PJJ 100 persen berakhir pada 5 Maret 2022 nanti berakhir, layanan pendidikan di Kota Salatiga tetap memperhitungkan kondisi perkembangan kasus Covid-19. "Tentunya keamanan dan keselamatan peserta didik yang diutamakan," tegasnya.

Sebelumnya, sebanyak 32 mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia (STT) Berea Kota Salatiga juga masih menjalani isolasi mandiri (isoman) sampai dengan 28 Februari 2022 lusa, setelah dinyatakan terpapar Covid-19. 

Kepala STT Berea, Endah Kristina yang dikonfirmasi mengungkapkan kondisi mahasiswa yang positif sudah semakin membaik. "Hanya ada beberapa mahasiswa di antaranya yang masih bergejala batuk ringan," ungkapnya.

Endah juga mengungkapkan, selama menjalani isoman para mahasiswa yang positif Covid-19 telah mendapatkan pendampingan dari petugas kesehatan Puskesmas Sidorejo Kota Salatiga.

Tim kesehatan dari Puskesmas Sidorejo juga telah memisahkan asrama untuk mahasiswa yang terpapar dan menjalani isoman dengan asrama mahasiswa lainnya.

"Sehingga selama menjalani proses treatmen, kondisi kesehatan mereka selalu dipantau dan dimonitor oleh tenaga kesehatan puskesmas tersebut," tambah Endah.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga per Jumat (25/2) kemarin terungkap, di Kota Salatiga ada sebanyak 741 orang pasien Covid-19 yang menjalani isoman.

Sementara kontak erat yang menjalani karantina mandiri dengan status suspect mencapai sebanyak 999 orang di bawah monitoring dan pengawasan oleh Dinkes Kota Salatiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement