Jumat 25 Feb 2022 19:36 WIB

Ribuan Warga Pasaman Barat Mengungsi Akibat Gempa

Gempa mengakibatkan tiga orang meninggal, 10 luka berat, dan 50 orang luka ringan.

Warga duduk di halaman rumahnya yang rusak akibat gempa di Jorong Pinagar, Nagari Aua Kuning, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warga duduk di halaman rumahnya yang rusak akibat gempa di Jorong Pinagar, Nagari Aua Kuning, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Badan SAR Nasional (Basarnas) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), melaporkan ribuan warga di Kabupaten Pasaman Barat diungsikan karena gempa. Gempa bermagnitudo 6,2 yang berpusat di kabupaten setempat terjadi pada Jumat sekitar pukul 08.39 WIB.

Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang Octavianto melaporkan dari tiga kecamatan yakni Talamau, Pasaman, dan Kinali mengungsi sebanyak 5.000 jiwa. "Warga diungsikan ke 35 titik pengungsian yang dibentuk di daerah Talamau, Pasaman, dan Kinali," katanya dalam keterangan yang diterima di Padang, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga

Sementara untuk jumlah korban jiwa tercatat sebanyak tiga orang, luka berat 10 orang, dan luka ringan 50 orang. Untuk Kabupaten Pasaman dilaporkan korban jiwa sebanyak empat orang, dan warga yang mengalami luka berat sebanyak 25 orang.

Berdasarkan hasil pemantauan secara visual dan informasi terkait kerusakan terjadi di sejumlah bangunan seperti Kantor Bank Nagari Capem Simpang Pasaman Barat. Balairong, dan langit-langit aula Kantor Bupati.

Beberapa bangunan sepanjang jalan dari Jambu Baru hingga Talu juga dilaporkan mengalami kerusakan antara 25 persen hingga 90 persen. Bangunan dengan persentase kerusakan paling besar yakni 90 persen adalah Masjid Raya Kajai.

Octavianto mengatakan pihaknya bersama tim gabungan fokus melaksanakan penyisiran ke seluruh lokasi yang terdampak gempa bersama dengan tim gabungan dari instansi terkait, seperti pemerintah daerah setempat. "Kami fokus menyisir warga jika memerlukan bantuan evakuasi bagi korban yang terhimpit bangunan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement