Jumat 25 Feb 2022 00:43 WIB

Ujian Antonio Conte

Keputusan Conte berjudi melatih tim biasa-biasa saja mirip dengan keputusan Ancelotti

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pelatih kepala Tottenham Antonio Conte memberikan instruksi kepada para pemainnya selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Tottenham Hotspur dan Southampton di Stadion Tottenham Hotspur di London, Rabu, 9 Februari 2022.
Foto: AP/Alastair Grant
Pelatih kepala Tottenham Antonio Conte memberikan instruksi kepada para pemainnya selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Tottenham Hotspur dan Southampton di Stadion Tottenham Hotspur di London, Rabu, 9 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Antonio Conte menerima pinangan Tottenham Hotspur November lalu, itu sebuah perjudian bagi Conte yang terbiasa menangani tim tradisi juara. Sudah bisa diperkirakan tugasnya tak akan mudah mengangkat martabat The Lilywhite menjadi sebuah tim penantang gelar.

Ia datang ke London sebagai pelatih yang baru saja mempersembahkan Scudetto untuk Inter Milan musim lalu. Dan biasa-biasanya ia menerima tantangan menukangi Tottenham. Padahal menjadi pelatih Manchester United mungkin akan lebih menguntungkan karena peluang sukses lebih besar. Dan ketika Conte menganggut namanya masuk target utama pengganti Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat.

Sekarang pelatih asal Italia itu mulai merasakan bagaimana susahnya membawa Tottenham bersaing di papan atas. Ia bahkan merasa tak yakin tentang kemampuannya membawa timnya berprestasi. Situasi itu membayang-bayangi masa depannya.

Perasaan itu muncul ketika Tottenham menelan kekalahan 1-0 dari tuan rumah Burnley dalam pertandingan Liga Inggris, Kamis (24/2) dini hari WIB. Kekalahan tersebut yang keempat dalam lima laga terakhir di Liga Inggris. Posisi Tottenham pun di nomor delapan sama saat Conte menggantikan Nuno Espirito Santo.

"Saya datang ke sini untuk mencoba memperbaiki situasi di Tottenham, tetapi mungkin saat ini saya tidak begitu baik. Bagi saya itu sangat membuat frustrasi karena saya tahu kami bekerja keras dan berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dari setiap pemain, tetapi kenyataan inilah yang terjadi," kata Conte dilansir dari Independent, Kamis (24/2).

Tapi Conte menegaskan akan bertanggungjawab atas situasi ini. Ia terbuka atas setiap keputusan yang mungkin diterimanya. Namun yang pasti Conte menegaskan ingin membantu tim sejak pertama kali tiba.

Mantan pelatih Inter Milan tersebut ingin mencoba memperbaiki situasi ini. Disaat bersamaan Conte akan membuat evaluasi bersama klub. Karena Tottenham bisa finis di luar 10 besar jika situasinya tak berubah.

Conte benar-benar segera memperbaiki tim. Pasalnya jika situasi bertambah buruk akan melahirkan keraguan bagi beberapa pemain bintang untuk bertahan. Contoh paling nyata adalah Harry Kane yang sangat ingin hengkang demi mengangkat tropi.

Conte perlu memberikan jaminan kepada Kane bahwa di Tottenham dia bisa mendapatkan impiannya. Oleh karena itu situasi ini benar-benar ujian besar bagi Conte. Kane mungkin tak akan memedulikan lagi bujukan klub agar bertahan jika situasi tak lebih baik.

Musim panas lalu Kane nyaris bergabung dengan Manchester City. Tetapi Tottenham berhasil menahannya. Bergabung dengan City adalah jalan realistis bagi Kane mengangkat tropi selama karirnya. Kane tak melihat Tottenham sebagai tempat mewujudkan mimpinya.

City masih mengincarnya dan mungkin bisa mendapatkannya musim panas ini. Maka masa depan Kane salah satunya tergantung situasi Tottenham dan bagaimana Conte meyakinkan Kane.

Conte salah satu pelatih hebat dan sukses di Eropa. Ia meraih empat Scudetto bersama Juventus dan Inter Milan. Dua kali mempersembahkan gelar Piala Super Copa Italia. Ia juga pernah merasakan gelar Liga Inggris dan FA Cup bersama Chelsea.

Keputusan Conte berjudi dengan melatih tim biasa-biasa saja mirip dengan keputusan Carlo Ancelotti yang menerima pinangan Everton pada Desember 2019. Namun akhirnya ia tak lama menukangi Everton dan kembali menjadi pelatih tim tradisi juara Real Madrid. Conte mungkin saja meniru jejak Ancelotti kembali melatih tim tradisi juara dengan finansial kuat. Rahmat Fajar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement