Kamis 24 Feb 2022 22:50 WIB

Sharp Electronics Indonesia Mulai Bangun Pabrik AC di Karawang

Keberadaan pabrik AC itu dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 30 persen.

PT Sharp Electronics Indonesia memulai pembangunan pabrik Air Conditioner (AC) di Karawang International Industrial City (KIIC), Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
PT Sharp Electronics Indonesia memulai pembangunan pabrik Air Conditioner (AC) di Karawang International Industrial City (KIIC), Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Sharp Electronics Indonesia memulai pembangunan pabrik Air Conditioner (AC) di Karawang International Industrial City (KIIC), Kabupaten Karawang, Jawa Barat."Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan. Jadi untuk memenuhi permintaan AC dengan harga kompetitif, kami membangun pabrik di Indonesia," kata Presiden Direktur PT SharpElectronics Indonesia (SEID)Shinji Teraoka, saat peletakan batu pertama pabrik Sharp Indonesia, dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Kamis (24/2/2022).

Ia mengaku optimistis dengan adanya pabrik AC itu dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 30 persen dan mampu mempertahankan peringkat pertama pasar AC di Indonesia. Pabrik AC tersebut dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektare, ditandai dengan peletakan batu pertama di area pabrik Sharp Indonesia di KIIC pada hari ini. 

Baca Juga

Pabrik tersebut diproyeksikan mulai beroperasi pada awal tahun 2023. Pada tahun pertama pengoperasiannya, Sharp Indonesia menargetkan kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun yang akan ditingkatkan sebesar 150.000 unit untuk tahun berikutnya.

Pabrik AC milik Sharp ini nantinya akan memproduksi AC tipe inverter dan non-inverter serta akan membuka lapangan kerja.

Sementara itu dalam sambutannya yang dilakukan secara virtual Menteri Perindustrian Agus (Menperin) Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kalau produk AC merupakan salah satu produk elektronika yang nilai impornya terbesar yaitu 0,49 miliar dolar AS pada 2021.

Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang mendorong program substitusi impor 35 persen pada akhir tahun 2022, di mana salah satu produk lima elektronika yang didorong untuk disubstitusi menggunakan produk lokal adalah produk AC.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement