Kamis 24 Feb 2022 10:55 WIB

80 Persen Pasukan Rusia Berada di Dekat Ukraina

Putin telah menempatkan 80 persen dari pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina

Rep: Fergi Nadira/ Red: Esthi Maharani
Citra satelit Selasa, 22 Februari 2022 yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan beberapa pengerahan pasukan dan peralatan baru telah didirikan di daerah pedesaan barat daya Belgorod, kurang dari 20 kilometer ke barat laut perbatasan dengan Ukraina.
Foto: AP/Satellite image ©2022 Maxar Tec
Citra satelit Selasa, 22 Februari 2022 yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan beberapa pengerahan pasukan dan peralatan baru telah didirikan di daerah pedesaan barat daya Belgorod, kurang dari 20 kilometer ke barat laut perbatasan dengan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pejabat senior pertahanan Amerika serikat (AS) mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menempatkan 80 persen dari pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina. Menurutnya, ribuan personel itu dalam posisi untuk melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina.

"Dia sudah siap semampunya," kata pejabat itu kepada wartawan, yang berbicara tanpa menyebut identitasnya. Pernyataan tersebut membawa kesan kemungkinan serangan militer Rusia.

Baca Juga

"Mereka telah meningkatkan kesiapan mereka ke titik di mana mereka benar-benar siap untuk beraksi, sekarang jika mereka mendapatkan pesanan," kata pejabat itu, tanpa memberikan bukti untuk mendukung pernyataan tersebut.

AS telah membuat penilaian bahwa lebih dari 150 ribu personel militer Rusia berada di sekitar Ukraina. Pejabat senior AS mengatakan pasukan Rusia telah mengambil posisi siap, dengan beberapa hanya berjarak 5 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Pasukan Rusia sebagian besar adalah pasukan darat, termasuk lebih dari 120 batalyon kelompok taktis. Namun Putin juga telah mengerahkan lebih dari dua lusin kapal perang di Laut Hitam, termasuk kapal pendarat dengan Marinir di dalamnya, dan menghitung pasukan artileri dan rudal yang signifikan.

"Hingga saat ini, militer Rusia telah mengumpulkan hampir 100 persen dari pasukan yang diantisipasi Amerika Serikat akan dimobilisasi untuk serangan skala besar," kata pejabat itu.

AS juga gusar oleh indikasi bahwa Rusia berencana untuk memobilisasi pasukan cadangannya. "Kami memiliki indikasi bahwa mereka berencana untuk menggunakan cadangan dan setara dengan Garda Nasional dan itu mengkhawatirkan karena itu akan berkonotasi dengan tujuan jangka panjang," kata pejabat itu.

Sementara itu, Ukraina pun telah mengumumkan keadaan darurat mulai Rabu (23/2/2022) tengah malam untuk seluruh negara, kecuali wilayah Luhansk dan Donetsk yang dikuasai separatis pro-Rusia. Parlemen menyetujui keamanan darurat yang akan berlangsung 30 hari.

Baca juga : Perang Ukraina-Rusia Makin Membara, Shevchenko Sampaikan Dukungan untuk Negaranya

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement