Kamis 24 Feb 2022 06:18 WIB

Mahasiswa UMM Jadi Perwakilan Pertukaran Pelajar Farmasi IPSF di Mesir

Program ini ajang bagi mahasiswa farmasi di seluruh dunia bertemu dengan sejawat

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ishmah Alghumaisha sukses menjadi perwakilan Indonesia dalam program pertukaran pelajar ke Mesir bersama sembilan mahasiswa lainnya. Program pertukaran pelajar ini diselenggarakan oleh  International Pharmaceutical Student Federation (IPSF) dan diikuti oleh 20 negara termasuk Indonesia.
Foto: istimewa
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ishmah Alghumaisha sukses menjadi perwakilan Indonesia dalam program pertukaran pelajar ke Mesir bersama sembilan mahasiswa lainnya. Program pertukaran pelajar ini diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Student Federation (IPSF) dan diikuti oleh 20 negara termasuk Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ishmah Alghumaisha sukses menjadi perwakilan Indonesia dalam program pertukaran pelajar ke Mesir bersama sembilan mahasiswa lainnya. Program pertukaran pelajar ini diselenggarakan oleh  International Pharmaceutical Student Federation (IPSF) dan diikuti oleh 20 negara termasuk Indonesia.

Ishmah mengatakan, program pertukaran pelajar ini merupakan ajang bagi mahasiswa farmasi di seluruh dunia untuk bisa bertemu dengan rekan sejawat. Situasi dan kondisi yang berbeda antarnegara juga memberikan pelajaran yang bagus bagi para peserta. 

Baca Juga

Adapun program ini terbagi menjadi empat bidang farmasi, yaitu industri, komunitas, riset dan klinis. Sebelum diterima, para peserta diharuskan untuk memilih satu bidang yang akan diikuti ketika berada di negera tujuan. 

Ishmah sendiri memilih bidang industri untuk program ini. Selama dua minggu, Ishmah menjalani program pelatihan dalam bidang kosmetologi, kontrol kualitas produk obat, ataupun nano tekonologi di Misr University for Science and Technology. 

"Dan ada 20 orang yang lolos program tersebut. Tetapi kami ditempatkan di negara yang berbeda dan universitas yang berbeda,” ungkap mahasiswa farmasi angkatan 2019 tersebut.

Anak kedua dari lima bersaudara ini mengaku telah mengetahui program IPSF sejak menjadi mahasiswa baru. Keingintahuannya akan budaya negara lain dan perkembangan pendidikan farmasi di berbagai negara, membuat Ishma menyiapkan waktu dua setengah tahun untuk mengikuti program terkait.

Menurut Ishmah, seleksinya cukup ketat karena banyak orang yang tertarik mengikuti program ini. Sebab itu, dia juga cukup kewalahan untuk mempersiapkan proses seleksi di sela-sela aktivitas organisasi dan kuliah.

Untuk seleksinya terbagi menjadi dua tahapan. Pertama, seleksi pemberkasan dan wawancara dari Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) untuk menjadi wakil Indonesia. Selanjutnya, seleksi dari negara tujuan melalui situs PSF.

Ishmah telah memulai program pertukaran pelajarnya dari 14 Februari kemarin sampai 28 Februari nanti. Ia sangat bersyukur atas kesempatan baik yang diberikan kepadanya ini. “Pertukaran pelajar yang saya lakukan ke  Mesir ini merupakan langkah pertama  untuk saya. Karena hal itu, saya berharap ke depannya saya bisa memulai langkah-langkah berikutnya untuk lebih mengetahui belahan dunia lain,” kata perempuan yang berasal dari Biak, Papua ini.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement