Selasa 22 Feb 2022 21:29 WIB

Pemerintah Serap Rp 9 Triliun dari Lelang Enam Seri Sukuk

Total penawaran yang masuk untuk lelang hari ini adalah sebesar Rp 33,51 triliun.

Sukuk Ritel. Pemerintah Serap Rp 9 Triliun dari Lelang Enam Seri Sukuk
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Sukuk Ritel. Pemerintah Serap Rp 9 Triliun dari Lelang Enam Seri Sukuk

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 9 triliun dari lelang enam seri sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).

Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) di Jakarta, Selasa (2/2/2022), total penawaran yang masuk untuk lelang hari ini adalah sebesar Rp 33,51 triliun. Dana yang diserap dari seri PBS029 merupakan yang paling banyak, yaitu Rp 2,35 triliun dari penawaran masuk Rp 5,25 triliun, dengan imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 6,4139 persen.

Baca Juga

Sementara jumlah penawaran masuk tertinggi tercatat untuk seri SPNS09082022 sebesar Rp 21,46 triliun, namun dana yang diraup hanya Rp 2 triliun dari total penawaran dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 2,4 persen. Untuk seri PBS031, nominal yang dimenangkan adalah Rp 1,05 triliun dari penawaran Rp 1,72 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,07765 persen.

Selanjutnya, terdapat pula seri PBS032 dengan jumlah penawaran yang masuk Rp1,37 triliun dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp 900 miliar dan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yaitu 4,90459 persen. Dari lelang seri PBS030, jumlah nominal yang dimenangkan, yaitu Rp 1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,75939 persen, dari penawaran masuk Rp 1,77 triliun.

Jumlah penawaran yang masuk untuk seri PBS033 adalah Rp 1,9 triliun dan dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,75966 persen, jumlah nominal yang diserap tercatat Rp 1,6 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement