Selasa 22 Feb 2022 20:45 WIB

Ketum PBNU: Santri Korban Kebakaran adalah Syuhada

Ketum PBNU juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya para santri.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Ketum PBNU: Santri Korban Kebakaran adalah Syuhada
Foto: Antara/Vina
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Ketum PBNU: Santri Korban Kebakaran adalah Syuhada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan belasungkawa atas musibah kebakaran yang terjadi di Pesantren Miftahul Khoirot yang berada di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang pada Senin (21/2/2022).

“Saya atas nama PBNU menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada Kiai Abdurrahman dan keluarga besar pondok pesantren Miftahul Khoirot di Karawang atas musibah yang menimpa belum lama ini,” ujar Gus Yahya yang disampaikan melalui tayangan video, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga

Dalam peristiwa itu, delapan orang santri menjadi korban kebakaran tersebut saat sedang menghapal Alquran. Menurut Gus Yahya, delapan santri itu merupakan seorang syuhada karena meninggal saat mencari ilmu.

“Kita semua milik Allah. Ktia semua akan kembali kepada Allah. Anak-anak kita para santri dan para anggota keluarga besar pondok pesantren Miftakhul Khoirot yang telah menjadi korban dalam musibah, mereka adalah syuhada fi thalabil ilm,” ucap Gus Yahya.

 

“Insya Allah untuk mereka disediakan tempat yang mulia di sisi Allah. Semoga kita yang ditinggalkan dikaruniai ridha atas ketentuan Allah,” kata Gus Yahya menambahkan.

Lebih lanjut, Gus Yahya juga mengimbau kepada kalangan pesantren khususnya dan warga NU pada umumnya untuk lebih berhati-hati lagi dalam hal keamanan. “Dan memperhatikan lebih sungguh-sungguh tentang keamanan dan penjagaan dari musibah semacam ini di masa yang akan datang,” jelas Gus Yahya.

Jika ada pesantren yang kesulitan menyediakan fasilitas keamanan, Gus Yahya meminta kepada pengurus cabang, pengurus wilayah, dan seluruh jajaran kepengurusan NU di Indonesia untuk siap siaga dan membantu.

“Sekali lagi PBNU menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga kita semua yang ditingggalkan dikarunia ketabahan, dikaruniai ridha. Semoga anak-anak kita, saudara-saudara yang kembali ke pangkuan Rahman mendapatkan ampunan dan tempat yang mulia,”  kata Gus Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement