Selasa 22 Feb 2022 06:58 WIB

Kemenlu Malaysia Panggil Dubes RI di Kuala Lumpur

Kemenlu Malaysia dan Dubes RI bahas pemberitaan soal ART di Malaysia

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bendera Malaysia. Kemenlu Malaysia dan Dubes RI bahas pemberitaan soal ART di Malaysia. Ilustrasi.
Foto: EPA
Bendera Malaysia. Kemenlu Malaysia dan Dubes RI bahas pemberitaan soal ART di Malaysia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Malaysia pada Senin (21/2/2022) menggelar diskusi lanjutan dengan Dubes RI untuk Malaysia Hermono. Pertemuan digelar guna meminta klarifikasi lebih lanjut menyusul beberapa pemberitaan media yang mengutip pernyataannya baru-baru ini terkait isu Asisten Rumah Tangga (ART) Indonesia di Malaysia.

"Pembahasan pertama dilakukan di Kementerian ini pada 16 Februari 2022," ujar pernyataan pers Kementrian Luar Negeri Malaysia.

Baca Juga

Mereka menyatakan telah tercapai kesepahaman sehingga kedua belah pihak perlu terus melakukan pendekatan yang positif dan konstruktif dalam menangani permasalahan terkait rekrutmen dan perlindungan ART Indonesia. "Setiap permasalahan yang muncul akan disalurkan melalui kementerian/lembaga pemerintah terkait. Langkah-langkah tersebut penting untuk menghindari kebingungan dan kesalahpahaman di antara masyarakat," katanya.

Diskusi juga membahas status negosiasi Nota Kesepahaman (MoU) Rekruitmen dan Perlindungan ART antara Malaysia dan Indonesia, serta pendekatan dan arah yang akan diambil oleh kedua belah pihak untuk menyelesaikan negosiasi dan penandatanganan MoU dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses rekrutmen ART berjalan dengan baik dan masalah perlindungan mereka tetap diprioritaskan sesuai dengan kebijakan dan ketentuan hukum yang berlaku di kedua negara.

"Pendekatan positif dan konstruktif dalam masalah rekrutmen dan perlindungan ART dapat menguntungkan kedua belah pihak dan pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan hubungan yang erat dan komprehensif antara Malaysia dan Indonesia," katanya. Hermono, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya diskusi bersama tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement