Senin 21 Feb 2022 19:41 WIB

Kementan Dukung Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan

Kolaborasi diharapkan mempercepat keberhasilan pembangunan peternakan nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendukung program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan yang dilaksanakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)  Peternakan Terpadu.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendukung program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan yang dilaksanakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Peternakan Terpadu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendukung program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan yang dilaksanakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)  Peternakan Terpadu. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (21/2/2022).

Nasrullah menyampaikan, program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan ini untuk mengintegrasikan program dan kegiatan Kementerian/Lembaga, Pemda, Pemerintah Desa dan mitra terkait yang ada di desa, khususnya pada sektor peternakan. "Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat keberhasilan pembangunan peternakan nasional," kata Nasrullah dalam siaran persnya.

Baca Juga

Ia menambahkan, kolaborasi dan sinergitas ini juga diutamakan untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan, penurunan prevalensi stunting, pemulihan ekonomi dan pemerataan pembangunan wilayah serta ketahanan pangan.

Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan, Agung Suganda saat penugasannya mendampingi Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi di Kudus (15/02) mengatakan, BUMDes Peternakan Terpadu menjadi model sistem pengelolaan peternakan dari hulu ke hilir. "Ke depannya, desa-desa yang memiliki potensi di sektor peternakan akan dikembangkan sebagai sentral-sentral penyedia daging, baik dari sapi, kambing, hingga ayam," ucap Agung.

"Partisipasi dan kontribusi seluruh pihak, masyarakat menjadi kunci keberhasilan dari sinergi Desa Ternak Terpadu Berkelanjutan ini," imbuhnya.

photo
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendukung program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan yang dilaksanakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Peternakan Terpadu. - (Kementan)

 

Pilot project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan melalui BUM Desa Bersama berada pada tujuh kabupaten, yaitu Bandung, Cirebon, Kebumen, Nganjuk, Jombang, Lumajang dan Kudus.

Tiap BUMDes Bersama ini melibatkan sekitar 5-10 desa di sekitarnya. Ketujuh BUMDes Bersama yang menjadi proyek percontohan ini telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Kemendes PDTT dan pihak ketiga.

Agung mengaku optimistis dengan potensi peternakan yang dimiliki salah satu kabupaten yang menjadi pilot project, yaitu Kabupaten Kudus. Menurutnya, potensi peternakan yang dimiliki Kabupaten Kudus akan mampu menjaga ketersediaan pangan hewani di kawasan Jawa Tengah dan sekitarnya.

"Saya optimistis Kudus memiliki potensi peternakan untuk program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan ini," imbuh Agung  

Bupati Kudus, HM Hartopo menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan untuk pembangunan BUM Desa Bersama Rukun Lestari ini. Hartopo berharap BUM Desa Bersama ini bisa memenuhi target penggemukan lebih dari 15 kilogram (kg) setiap bulannya.

"BUM Desa Bersama ini diharapkan bisa jadi inspirasi bagi kecamatan lainnya dengan catatan bisa membuktikan kinerja," papar dia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim mengungkapkan, program Desa Peternakan Terpadu ini merupakan tindaklanjut dari instruksi presiden. Harapannya agar sebagian dana desa dialokasikan untuk peningkatan ketahanan pangan utamanya ketersediaan daging.

“BUMDes di sini bergerak di bidang pembibitan dan penggemukan sapi, peternakan kambing dan domba, ayam petelur, biogas, serta pupuk organik," beber Gus Halim saat peresmian BUMDes Bersama Rukun Lestari di Kompleks Peternakan Terpadu di Kabupaten Kudus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement