Senin 21 Feb 2022 19:13 WIB

Selalu Surplus, Khofifah Heran Minyak Goreng Langka di Jatim

Khofifah minta distributor tidak menimbun minyak goreng.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan (tengah) meninjau penjualan minyak goreng curah murah di Pasar Pucang, Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/2/2022). Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar minyak goreng curah murah di Pasar Tambahrejo dan Pasar Pucang yang dijual kepada pedagang dengan harga Rp10.500 per liter.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan (tengah) meninjau penjualan minyak goreng curah murah di Pasar Pucang, Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/2/2022). Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar minyak goreng curah murah di Pasar Tambahrejo dan Pasar Pucang yang dijual kepada pedagang dengan harga Rp10.500 per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta distributor minyak goreng tidak menunda-nunda penyaluran minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Khofifah mengingatkan, jika produsen tersebut cinta masyarakat dan Tanah Air, seharusnya bisa memberi yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara.

"Jangan ditunda atau ditimbun demi cuan. Segera distribusikan ke seluruh pasar. Kasihan masyarakat, apalagi saat ini tengah dalam situasi pandemi. Ini juga menjadi parameter kecintaan kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara," kata Khofifah, Senin (21/2/2022).

Baca Juga

Khofifah pun meminta satgas pangan untuk melakukan pelacakan dan penelusuran benang kusut distribusi minyak goreng ini. Khofifah berharap distributor mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Khofifah mengatakan, dalam sidaknya ke sejumlah pabrik minyak goreng, diketahui tidak ada pengurangan produksi. Menurut dia, seharusnya kelangkaan tidak perlu terjadi karena produksi minyak goreng per bulan untuk Jatim mencapai 63.000 ton. Sementara total konsumsi per bulan hanya sebanyak 59.000 ton.

"Artinya, seharusnya Jatim mengalami surplus sebanyak 4.000 ton per bulan. Benang kusut ini harus segera diurai. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi, tidak lama lagi kita memasuki Bulan Ramadhan," ujarnya.

Kepada seluruh kepala daerah, Khofifah juga meminta untuk mengintensifkan pemantauan di lapangan dan segera menggelar operasi pasar minyak goreng secara berkelanjutan jika kelangkaan terus terjadi. Menurutnya, ini penting untuk bisa terus memberikan kemudahan bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement