Senin 21 Feb 2022 13:52 WIB

Tahu Tempe Mulai Hilang di Pasaran

Pedagang pasar tak jual tahu tempe karena tidak ada pasokan dari pengrajin.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Pedagang tahu membersihkan jerigen saat aksi mogok.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang tahu membersihkan jerigen saat aksi mogok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Imbas harga kacang kedelai yang terus meroket, membuat ratusan pengrajin tahu tempe di Kota Bandung menggelar aksi mogok produksi, terhitung mulai hari ini, Senin (21/2/2022) hingga dua hari ke depan. Aksi mogok juga dilakukan para pedagang tahu tempe di Pasar Sederhana Kota Bandung.

Berdasarkan pantauan, banyak lapak atau kios pedagang yang biasanya berjualan tahu dan tempe di Pasar Sederhana, terlihat kosong. Begitu juga keranjang-keranjang yang biasa terisi tahu tempe, yang dibiarkan kosong dan bertumpuk di pojok kios. 

Baca Juga

Ida (50 tahun), salah satu pedagang sayuran yang berlokasi persis di depan salah satu kios pedagang tahu mengatakan, bahwa para pedagang tahu tempe di Pasar Sederhana secara serempak tidak berjualan hari ini. 

"Hari ini semuanya libur (pedagang tahu tempe), harga kedelai katanya naik jadi nggak bikin tahu sama tempe pabriknya. Jadi, pada nggak jualan," kata Ida di Pasar Sederhana Kota Bandung Jabar Senin," (21/2/2022).

 

Pada kesempatan yang sama, Dadang (35) pembeli yang biasa mendapatkan tahu tempe di Pasar sederhana mengaku kesulitan mendapatkan produk terutama tahu. Pasalnya, tahu merupakan bahan baku yang ia gunakan untuk berjualan Gehu. 

"Udah muterin pasar, ga ada yang buka ini yang jual tahu dan tempe. Emang biasa tiap hari ke sini beli bahan baku buat jualan,"kata Dadang. 

Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung. Hampir seluruh kios pedagang sayur-mayur yang biasa menjajakan tahu tempe mengatakan kesulitan mendapatkan pasokan tempe tahu untuk dijual.

“Kosong, (produsen tempe tahu) tidak ada yang produksi,” kata Siti (48), pedagang sayur di Pasar Sadang Serang. 

Sejumlah pembeli juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan tempe dan tahu. “Engga ketemu, padahal sudah keliling kemana-mana,” kata Desti (32), pengunjung Pasar Sadang Serang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement