Senin 21 Feb 2022 11:37 WIB

Ibu Kota Kanada Diamankan dan Dibersihkan Seusai Protes Panjang

Pekerja kota membersihkan sampah setelah konvoi melumpuhkan Ottawa.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah truk meninggalkan jalur bebas hambatan di perbatasan Kanada-AS, Selasa (15/2/2022).
Foto: Jeff McIntosh/The Canadian Press via AP
Sejumlah truk meninggalkan jalur bebas hambatan di perbatasan Kanada-AS, Selasa (15/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Polisi Kanada mengamankan inti pusat kota ibukota Ottawa dengan pagar pada Ahad (20/2/2022). Pekerja kota membersihkan sampah dan kendaraan pembajak salju membersihkan jalan-jalan setelah dua hari ketegangan dan 191 penangkapan untuk mengakhiri pelumpuhan tiga minggu kota itu.

Orang-orang mengemasi depot logistik yang disebut 'Freedom Convoy' telah didirikan di tempat parkir dekat jalan raya untuk memasok para pengunjuk rasa yang berkemah beberapa kilometer jauhnya di depan parlemen. Polisi membagikan selebaran yang memperingatkan mereka untuk segera pergi atau risiko penangkapan dan denda.

Baca Juga

"Kami menjalankan dukungan untuk konvoi dan orang-orang di pusat kota, makanan, bahan bakar, kebutuhan dasar. Ini adalah base camp dan kami sedang membersihkannya," kata pensiunan pemadam kebakaran dari Windsor, Ontari, Winton Marchant.

Para pengunjuk rasa awalnya ingin mengakhiri mandat vaksin Covid-19 lintas batas untuk pengemudi truk. Namun, blokade berubah menjadi demonstrasi menentang Trudeau dan pemerintah.

Demonstran telah menggunakan ratusan truk dan kendaraan untuk memblokir pusat kota sejak 28 Januari. Kondisi ini mendorong Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menggunakan kekuatan darurat yang jarang digunakan. Menurut lapora polisi, 76 kendaraan telah ditarik.

Sehari sebelum pembersihan, polisi menggunakan semprotan merica dan granat kejut pada pengunjuk rasa yang bertahan. Tindakan ini membersihkan sebagian besar area di depan parlemen. Demonstran lain meninggalkan posisi mereka di bagian lain pusat kota pada malam hari.

Kepala Polisi Interim Ottawa Steve Bell menyatakan, Mereka yang ditangkap sejauh ini menghadapi 389 tuduhan kriminal yang berbeda. Beberapa tuntutan termasuk menghalangi polisi, tidak mematuhi perintah pengadilan, menyerang, membuat kerusakan, memiliki senjata, dan menyerang seorang petugas polisi.

"Kami belum selesai dengan operasi ini," kata Bell.

Bell menyatakan, selama beberapa hari ke depan polisi akan menentukan cara mempertahankan kehadirannya. "Memastikan tidak ada yang kembali menduduki jalan-jalan kami lagi," katanya.

Para pengunjuk rasa tertangkap kamera oleh polisi dan sejak itu meninggalkan kota akan dimintai pertanggungjawaban. "Kami akan secara aktif mencari untuk mengidentifikasi Anda dan menindaklanjuti dengan sanksi keuangan dan tuntutan pidana. Investigasi ini akan berlangsung selama berbulan-bulan yang akan datang," katanya.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu, hanya ada salju dan keheningan di pusat kota. Truk-truk yang membunyikan klaksonnya sudah tidak ada. Seorang warga mengaku merasa lega.

"Sepertinya kita telah mengatasi masalah itu," kata warga Ottawa bernama Tim Abray meski dia merasa perpecahan politik tidak akan hilang begitu saja.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement