Senin 21 Feb 2022 00:55 WIB

Ribuan Rumah Rusak dan 4.070 KK Terdampak Bencana Sukabumi

Bencana banjir dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga debit air meluap.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kota Sukabumi pada Kamis (17/2/2022) lalu mencapai sebanyak 4.070 kepala keluarga (KK). Bencana tersebut tersebar merata di tujuh kecamatan dan 25 kelurahan.

"Data terakhir bencana pada 17 Februari 2022 lalu terjadi di 25 kelurahan di tujuh kecamatan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Imran Wardhani kepada wartawan, Ahad (20/2/2022). Total warga terdampak bencana mencapai sebanyak 4.070 KK yang terdiri atas 12.567 jiwa.

Menurut Imran, jumlah rumah warga yang terdampak bencana sebanyak 3.753 unit. Rinciannya rumah rusak ringan 3.493 unit, rumah rusak sedang 173 unit dan rumah rusak berat 87 unit.

Bencana juga merusak sarana dan fasilitas umum. Di antaranya tempat ibadah 5 unit rinciannya sebanyak 2 unit rusak ringan, 2 unit rusak sedang, dan 1 unit rusak berat.

Selanjutnya, sarana sekolah/madrasah/pesantren 4 unit yakni 1 rusak ringan, 1 unit rusak sedang, dan 2 unit rusak berat. Bencana juga menyebabkan 1 unit sarana kesehatan rusak berat.

Sehingga kata Imran, bencana banjir berdampak pada sebanyak 3.994 unit, longsor 25 unit serta banjir dan longsor 25 unit. "Kami juga rencananya akan menormalisasi berupa pengerukan aliran Sungai Cisuda dengan PSDA Provinsi mulai Senin (21/2/2022). Hal ini untuk mencegah terulangnya bencana banjir di tengah tingginya intensitas hujan," katanya.

Imran mengatakan, banjir ini dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga debit air tidak tertampung dan meluap. Di mana durasi hujan selama 4 jam akibat cuaca ekstrem.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement