Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Doa Ibu Yang Selalu Menembus Langit

Agama | Sunday, 20 Feb 2022, 17:34 WIB

Film "Kukira Kau Rumah" yang skenarionya ditulis Imam Salimy dalam dua minggu sudah menembus di angka 2 juta penonton. Keberhasilan itu adalah buah kerja keras dari bintang, sutradara, produser, kru film dan seluruh pendukungnya. Film ini menjadi perbincangan karena menjadi film fenomenal awal tahun yang banyak penontonnya. Menarik dan jelas membuat penasaran hingga penonton berbondong-bondong datang ke bioskop untuk menyaksikan film ini.

Seorang ibu sedang memanjatkan doa penuh penghayatan seraya menetskan air mata. (FOTO : Republika.co.id)

Di balik semua keberhasilan ini terselip hal yang penuh hikmah, ternyata kesuksesan itu bisa jadi karena Allah mendengar doa dari seorang ibu. Imam Salimy membagi kisahnya di facebook sebelum menggarap film itu ia meminta doa kepada ibunya yang terbaring sakit selama 3 tahun dan ketika film mulai dirilis ia pun kembali meminta doa kepada sang ibu. Kata sang ibu, apa sih yang tidak ibu doakan untuk kamu. Sesuatu yang terucap dari mulut seorang ibu apalagi itu doa jelas dahsyat dan memiliki kekuatan besar mampu menembus langit.

"Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Al-Mukminun: 60)

Apa yang dialaminya sesungguhnya sangat dekat dengan kita. Kita memahami siapapun yang berdoa tentu Allah akan mengabulkan doa yang dipanjatkan hamba-Nya. Akantetapi dengan dibantu doa dari seorang ibu dorongan untuk terkabulnya doa itu menjadi semakin kuat. Karenanya siapapun, khususnya mereka yang masih memiliki ibu ini kesempatan emas yang jangan sampai disia-siakan. Karena dengan doanya kesuksesan dan keberhasilan bisa terwujud dengan hadirnya ketentuan dari-Nya. Tetapi kita pun akan lebih sempurna dengan meminta pula doa kepada ayah, sebab keduanya adalah orangtua kita. Anak yang soleh maka akan menghormati dan membahagiakan kedua orangtuanya.

“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud).

Karena itu doa orangtua kita khususnya ibu memiliki kekuatan yang sungguh luar biasa. Namun yang menjadi catatan bagi kita pun alangkah lebih baik sebagai putra-putri mereka berusaha terlebih dahulu seoptimal mungkin untuk membahagiakannya dalam berbagai bentuk baik moril maupun materil. Ibu tentu takkan pernah lupa mendoakan kita anak-anaknya ketika tidak diminta sekalipun oleh kita, akantetapi yang lebih baik adalah yang diminta kepadanya untuk dipanjatkan kepada Allah SWT. Namun demikian, etikanya walaupun tak ada tuntutan tetapi alangkah lebih baik jika setiap saat kita pun dengan kemampuan yang ada selalu mengutamakan untuk memberi kebahagiaan bagi ibu atau kedua orangtua kita. Kita tahu pergorbanannya takkan terbalaskan oleh kita. Namun begitu membahagiakannya adalah hal sungguh baik untuk dilakukan sebagai bentuk ibadah kepada orangtua karena kita tahu jika restu Allah ada pada mereka dan ibu adalah orang yang telah berjuang menumpahkan kasih sayang bagi kita dengan dibantu perjuangan ayah yang mencari nafkah.

“Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR Bukhari dan Muslim)

Jadi begitu jelas, doa ibu begitu mustajab dan alangkah lebih sempurna juga dibarengi dengan doa dari sang ayah. Mungkin inilah salah satu solusi problematika hidup kita yang selama ini selalu mengelayuti dan tak ada jalan keluarnya. Selain berdoa kepada Allah secara langsung juga tak ada salahnya meminta doa kepada orangtua kita terutama ibu karena kita tak pernah tahu terkabulnya hajat kita bisa mungkin dari terkabulnya doa ibu kita. Doa begitu penting tetapi kita pun mesti berikhtiar untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapi. Doa dan ikhtiar tetap penting untuk meminta Allah memudahkan segala urusan kita dan jangan lupa pula kita meminta bantuan untuk didoakan oleh orangtua kita khususnya ibu yang telah melahirkan kita.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ashr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keridhaan Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim) [HR. Tirmidzi, no. 1899; Ibnu Hibban, 2:172; Al-Hakim, 4:151-152. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].

Semuanya tergambar begitu jelas. Doa yang dipanjatkan orangtua kita khususnya ibu menembus langit ketujuh. Bukti orangtua kita menjadi orang yang begitu dekatnya dengan Allah. Karenanya jangan sampai kita menyia-nyiakan orangtua kita. Siapapun orangtua kita khususnya ibu dengan ketulusannya bahkan dengan air matanya ia selalu menangis sambil berdoa untuk kebaikan dan kebahagiaan anak-anaknya yang kita sendiri tak pernah tahu kapan doa itu dipanjatkan. Karena itu kita tak perlu tahu itu semua melainkan doakan juga kebaikan untuknya dan ingat bahagiakan pula dia karrena siapapun yang mampu membahagiakan kedua orangtua kita maka Allah menyukai orang-orang yang selalu berbuat kebaikan di atas dunia.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image