Ahad 20 Feb 2022 17:39 WIB

PCIM India: Masih Ada Sekolah-Sekolah Karnataka yang Larang Hijab

Gesekan antara komunitas Muslim dan Hindu masih sering terjadi

Rep: Andrian Saputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Aktivis mahasiswa India dari Muslim Students Federation (MSF) memegang plakat selama protes terhadap pembatasan jilbab, di New Delhi, India, 08 Februari 2022. Enam siswa di Government Women First Grade College di distrik Udupi, Karnataka, sekitar 400 km dari Bangalore, telah dilarang menghadiri kelas karena mengenakan jilbab dan siswa Hindu mulai mengenakan selendang safron sebagai tanda protes. Pengadilan Tinggi Karnataka akan melanjutkan sidang petisi yang diajukan oleh lima gadis yang mempertanyakan pembatasan jilbab pada 09 Februari.
Foto: EPA-EFE/RAJAT GUPTA
Aktivis mahasiswa India dari Muslim Students Federation (MSF) memegang plakat selama protes terhadap pembatasan jilbab, di New Delhi, India, 08 Februari 2022. Enam siswa di Government Women First Grade College di distrik Udupi, Karnataka, sekitar 400 km dari Bangalore, telah dilarang menghadiri kelas karena mengenakan jilbab dan siswa Hindu mulai mengenakan selendang safron sebagai tanda protes. Pengadilan Tinggi Karnataka akan melanjutkan sidang petisi yang diajukan oleh lima gadis yang mempertanyakan pembatasan jilbab pada 09 Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) India, Mohdammad Agoes Aufiya mengatakan saat ini masih terdapat sekolah-sekolah di Karnataka yang melarang pelajar Muslimah mengenakan hijab.

Agoes menjelaskan, gesekan antara komunitas Muslim dan Hindu pun masih sering terjadi di Karnataka akibat polemik larangan hijab. Meski demikian, dia menjelaskan,  tidak ada kekerasan fisik yang terjadi. 

"Sebenarnya hak beragama di India itu sangat diakui, karena sudah masuk dalam konstitusi untuk bisa menjalankan ibadah masing-masing agama termasuk dalam mengenakan hijab. Makanya terjadi pro kontra tentang larangan hijab di sekolah ini," kata Agoes kepada Republika beberapa waktu lalu.

Agoes berharap, Pemerintah Karnataka dapat memberikan hak kepada pelajar wanita Muslim menjalankan agama dengan mengenakan hijab ketika berada di kelas belajar sebagaimana yang berlaku   di wilayah lainnya di India."Dan tentu banyak inspirasi yang bisa didapatkan dari indonesia, dimana kita merawat kemajemukan, perbedaan antar agama dan tentunya muhammadiyah selalu siap kapan pun diminta untuk berbagi pengalaman bagaimana berhubungan antara mayoritas dan minoritas, dan merawat keberagamaan, “tegas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement