Ahad 20 Feb 2022 17:00 WIB

Adiknya Dirundung, Seorang Kakak Ini Mengamuk ke Sekolah 

Polisi datang ke sekilah memintai keterangan, tapi tidak ditemukan adanya perundungan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi perundungan
Foto: pixabay
Ilustrasi perundungan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN SOLOK - Sebuah unggahan video viral di berbagai platform sosial media yang berisikan seorang laki-laki mengamuk ke sekolah. Ini karena, dirinya mendapat laporan adik perempuannya dirundung teman-temannya.

Video tersebut diunggah melalui akun @Suthan Pamenan pada Jumat (18/2) lalu. Dalam video tersebut, seorang pria yang mengenakan kemeja putih marah-marah kepada pihak sekolah. Diketahui, sekolah itu adalah SMK Budi Mulia di Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat.

Menurut pria tersebut, sekolah telah melakukan pembiaran tindakan perundungan terhadap adik perempuannya. Pria itu pun meminta pihak sekolah mengeluarkan adiknya karena tidak percaya lagi sekolah tersebut memberikan keamanan dan kenyaman bagi adiknya,

"Tugas kalian sebagai guru apa di sini. Murid kalian di bully teriak-teriak, kalian tidak dengar," kata pria tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (16/2) lalu. Adik pria yang marah-marah itu diketahui berinisial S (17 tahun) tahun. Ketika itu di kelas S, guru sedang berhalangan hadir sehingga diberikan tugas. Kemudian, S terlibat cekcok dengan temannya, N (17) karena merasa terganggu.

Kepala SMK Budi Mulia, Solok, Irtitis, membantah sekolah telah membiarkan perundungan seperti yang dituduhkan kakak S. Menurut Irtitis, pertikaian S dengan N sudah ditangani pihak sekolah dan keduanya sudah berdamai.

Setelah diselesaikan, kakak S datang ke sekolah mengamuk sambil membuat rekaman video. Setelah ribut dengan pihak sekolah, kakak S ini pergi ke kelas adiknya dan membawa S keluar.

Irtitis menyebut, kakak S ini datang berdua dengan satu orang lagi perempuan yang juga saudara dari S. Setelah mengamuk ke sekolah, dua orang kakak S ini melaporkan ke polisi. Polisi pun datang ke sekolah tersebut untuk memintai keterangan.

Irtitis merasa sekolah dirugikan karena kejadian ini karena nama sekolah jadi tercoreng dan viral. "Polisi datang memintai keterangan. Tapi, tidak ditemukan bukti adanya perundungan," kata Irtitis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement