Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agung Han

Mendunia dengan Prestasi di Cabor eSport

Olahraga | Sunday, 20 Feb 2022, 08:13 WIB
olahan tangkapan layar- dokumentasi pribadi

Awalnya saya bingung, bagaimana sebuah games bisa menjadi cabang olahraga eSport . Bahkan beberapa atletnya, telah mengukir prestasi dan mendunia. Tercatat 14 atlet eSport Indonesia binaan LEAD by Indihome, telah mengharumkan nama bangsa di ajang kompetisi Wild Rift Champion SEA tahun ini.

Mereka anak-anak muda membanggakan, adalah Henry Nathaniel Reynard, Harry Nathanael Rainier, Muhammad Sholeh Salamudin Putra Pratama, Dewa Fabian, Michael Daniel Tabaraka, Tedy Prihanto, Steven Verdianta, Andrew Kusuma, Justin Welly Panvito, Farid Andika, M Bevi Arianda Anwar, Sultan Yudha Patra, Hizkia Noel Songgigilan, dan Muhamad Tabina Widyatna.

Soal kebingungan itu terjawab, saat menyimak penjelasan Coach Henov, Head Coach LEAD by IndiHome. Beliau menyepadankan eSport dengan cabor catur, yang secara kasat mata dilakukan dengan posisi duduk dan atau secara fisik tidak banyak bergerak.

Tetapi di olahraga eSport membutuhkan kerjasama dan keseimbangan, antara kerja otak dengan kecepatan tangan. Bahwa eSport membutuhkan strategi dan team work, dan point reaction time dipengaruhi oleh kesehatan fisik.

Maka seorang atlet eSport perlu latihan rutin, guna meningkatkan skill, menguasai trik dan strategi permainan, kerjasama team, disiplin, serta menjaga pola makan sehat. Atlet eSport juga musti ditempa sportsmanship-nya, sebagaimana atlet cabor lainnya.

Soal prestasi 14 atlet eSport yang saya sebut diatas, mereka telah berhasil melewati rangkaian kualifikasi dan pembinaan mentor profesional. Anak-anak muda keren berprestasi, dinyatakan lulus sebagai atlet eSport Indonesia pada Inagurasi LEAD by IndiHome.

------

Saya tak ubahnya kebanyakan orangtua lainnya, mengidentikan games sebagai kegiatan minim manfaat. Main games semisal Mobile Legend (ML), Free Fire, PUBG, membuat anak malas dan boros kuota internet. Tetapi kini pandangan negatif itu terbantahkan, sebab setelah tahun 2020 games masuk kategori eSport. Dan sangat bisa sebagai jalan mengukir prestasi, dengan menjadi atlet eSport.

Ya, siapapun bisa menjadi atlet eSport. Asalkan mau berusaha keras, mendedikasikan diri dengan berlatih tanpa batas. Apalagi dengan dukungan jaringan internet cepat dan internet andal, kini aneka games bisa diunduh melalui aneka device. Kalaupun tidak menjadi atlet eSport, paling tidak bisa menjadi pro-player.

Orangtua masa kini dituntut beradaptasi, melek teknologi dan membuka mata dengan hal-hal kekinian. Menyadari bahwa games telah bertransformasi menjadi cabor eSport, bahkan atletnya telah mendunia dan mengharumkan nama bangsa.

Mendunia dengan Prestasi di Cabor eSport

Limitless Esport Academy (LEAD), adalah akademi eSport dengan konsep athlete enablement, memberdayakan dan melatih seorang gamer (player), menjadi professional player (pro-player) yang bermental atlet. Sebagai aksi nyata Telkom melalui IndiHome, mendukung perkembangan industri eSport dan melahirkan talenta-talenta terbaiknya.

LEAD dimulai bulan September 2021, telah memasuki fase puncak inagurasi. Setelah melewati fase kualifikasi di bawah pembinaan mentor profesional, 14 akademia secara resmi lulus sebagai atlet eSport Indonesia.

sumber gambar ; telid.id

Guna menumbuhkan rasa percaya diri, para akademia diuji dengan dikirim ke berbagai turnamen eSport tingkat Asia Tenggara, salah satunya Wild Rift Champion SEA (WCS). Terbukti di kompetisi bergengsi tersebut, akademia berhasil masuk di enam besar di Indonesia.

Mengutip wawancara di Republika (17/02/2022) Andrew Tobias, selaku Wakil Ketua Bidang Humas dan Komunikasi, mengaku optimis dengan dukungan Telkom bersama para akademia LEAD by IndiHome dapat memberikan dampak positif dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia melalui eSport.

Masih di media yang sama, Indra Sjafri, salah satu mentor LEAD by IndiHome, mengapresiasi kelulusan akademia LEAD by IndiHome, sebagai bagian dari duta bangsa yang akan membawa nama Indonesia dalam segala pertandingan kelas dunia.

Kita orangtua musti terus belajar, memantau dan melihat potensi yang dimiliki anak-anak. Jaman kita berbeda jauh dengan era digital sekarang, sehingga kebiasaan dan kegemaran anak sekarang tidak lagi sama dengan orangtuanya.

Sudah semestinya ayah ibu memberi kebebasan anak, memilih jalan akan ditempuh (yang baik) untuk masa depan. Termasuk ketertarikan anak di dunia games, tidak ada salahnya didukung dan diarahkan. Karena jalan prestasi telah terbantang, beberapa nama atlet telah mendunia melalui cabor eSport.

Semoga bermanfaat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image