Sabtu 19 Feb 2022 22:22 WIB

Dosen di Kartanaka Pilih Berhenti Mengajar Ketimbang Melepas Jilbab

Dosen di Kartanaka diminta melepas jilbab jika ingin mengajar.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
 Aktivis mahasiswa India dari Muslim Students Federation (MSF) memegang plakat selama protes terhadap pembatasan jilbab, di New Delhi, India, 08 Februari 2022. Enam siswa di Government Women First Grade College di distrik Udupi, Karnataka, sekitar 400 km dari Bangalore, telah dilarang menghadiri kelas karena mengenakan jilbab dan siswa Hindu mulai mengenakan selendang safron sebagai tanda protes. Pengadilan Tinggi Karnataka akan melanjutkan sidang petisi yang diajukan oleh lima gadis yang mempertanyakan pembatasan jilbab pada 09 Februari.
Foto: EPA-EFE/RAJAT GUPTA
Aktivis mahasiswa India dari Muslim Students Federation (MSF) memegang plakat selama protes terhadap pembatasan jilbab, di New Delhi, India, 08 Februari 2022. Enam siswa di Government Women First Grade College di distrik Udupi, Karnataka, sekitar 400 km dari Bangalore, telah dilarang menghadiri kelas karena mengenakan jilbab dan siswa Hindu mulai mengenakan selendang safron sebagai tanda protes. Pengadilan Tinggi Karnataka akan melanjutkan sidang petisi yang diajukan oleh lima gadis yang mempertanyakan pembatasan jilbab pada 09 Februari.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Dosen yang mengajar di Distrik Tumakuru, Karnataka, India, Chandini memilih berhenti usai diminta melepaskan jilbab jika ingin mengajar.  “Ini masalah harga diri saya. Saya tidak bisa mengajar tanpa hijab," katanya, seperti dilansir The Gulf Today, Sabtu (19/2/2022). 

 

Baca Juga

Ia berujar, telah bergabung dengan Jain PU College selama tiga tahun. Selama itu pula, tidak ada yang pernah mempermasalahkan jilbabnya

“Saya (biasanya)  bekerja dengan normal dengan mudah. ​​Tapi, kemarin kepala sekolah saya menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa kelas harus dilakukan tanpa hijab atau syiar agama apapun. Itu melukai harga diri saya dan saya tidak mau lagi bekerja di kampus itu. Makanya saya mengundurkan diri secara sukarela,” ungkapnya.

Dalam surat pengunduran dirinya Chandini mengatakan bahwa dia mengundurkan diri karen diminta untuk melepas jilbabnya yang telah dia kenakan selama tiga tahun di kampus. "Hak untuk beragama adalah hak konstitusional yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun." ujarnya. 

“Saya mengutuk tindakan tidak demokratis Anda,” sambungnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement