Jumat 18 Feb 2022 23:50 WIB

Sri Mulyani Ajak Anggota G20 Bantu Ringankan Utang Negara Miskin

Sri Mulyani meminta anggota G20 ringankan utang Chad, Zambia dan Ethiopia

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Wakil Sekretaris Departemen Keuangan Amerika Serikat Andy Baukol (kanan) saat hari kedua Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 atau Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (18/2/2022). Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral yang merupakan rangkaian Presidensi G20 Indonesia dalam jalur keuangan tersebut membawa enam agenda prioritas, yakni exit strategy untuk mendukung pemulihan yang adil, pembahasan scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, sistem pembayaran di era digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Wakil Sekretaris Departemen Keuangan Amerika Serikat Andy Baukol (kanan) saat hari kedua Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 atau Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (18/2/2022). Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral yang merupakan rangkaian Presidensi G20 Indonesia dalam jalur keuangan tersebut membawa enam agenda prioritas, yakni exit strategy untuk mendukung pemulihan yang adil, pembahasan scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, sistem pembayaran di era digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk membantu meringankan utang negara-negara miskin. Tercatat sebanyak tiga negara yang akan dibantu utangnya yakni Chad, Zambia, dan Ethiopia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kondisi utang ketiga negara tersebut tidak memungkinkan untuk membayar utang kepada kreditur, yang didominasi negara G20."Ada tiga negara yang akan dinegosiasi utangnya, yaitu Chad, Zambia, Ethiopia," ujarnya saat konferensi pers Finance Track Presidensi G20, Jumat (18/2/2022).

Menurutnya pertemuan G20 menjadi momen untuk membangun dan menjembatani dari negara yang menjadi kreditur."Paling penting negara-negara ini perlu dibantu. Oeh karena itu, kita coba untuk menjembatani dari berbagai negara yang jadi kreditur dari ketiga negara ini," ucapnya.

Secara umum, Sri Mulyani menyebut pertemuan dua hari Finance Track G20, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral sepakat untuk menghadapi tantangan global demi memulihkan perekonomian.

"Dunia pemulihannya memang berlangsung, tapi tak merata dan muncul tantangan sisi pandemi itu sendiri maupun muncul tantangan baru kenaikan harga komoditas," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement