Jumat 18 Feb 2022 13:13 WIB

Senat AS Keluarkan Resolusi Dukungan untuk Ukraina

AS dan negara-negara Barat terus menuduh Rusia persiapkan serang Ukraina

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
 Wanita memegang bendera Ukraina saat mereka berkumpul untuk merayakan Hari Persatuan di Odessa, Ukraina, Rabu, 16 Februari 2022. AS dan negara-negara Barat terus menuduh Rusia persiapkan serang Ukraina. Ilustrasi.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Wanita memegang bendera Ukraina saat mereka berkumpul untuk merayakan Hari Persatuan di Odessa, Ukraina, Rabu, 16 Februari 2022. AS dan negara-negara Barat terus menuduh Rusia persiapkan serang Ukraina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW —Senat Amerika Serikat (AS) pada Kamis (17/2/2022) malam mengeluarkan resolusi bipartisan untuk mendukung Ukraina yang independen dan demokratis melawan kemungkinan invasi Rusia.

“Senat menegaskan kembali komitmen AS untuk mendukung upaya berkelanjutan Pemerintah Ukraina untuk memulihkan integritas teritorial,” ujar pernyataan dalam resolusi Senat AS seperti dilansir Ani News, Jumat (18/2/2022).

Baca Juga

Upaya tersebut memulihkan integritas teritorial Ukraina dengan memberikan dukungan politik, diplomatik, dan militer, termasuk tambahan bantuan keamanan untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara itu. Resolusi tersebut menyerukan kepada Presiden AS Joe Biden mengenakan biaya yang signifikan pada Rusia jika terjadi invasi ke Ukraina untuk memulihkan perdamaian di Eropa.

“Tidak ada dalam resolusi ini yang dapat ditafsirkan sebagai pernyataan perang atau otorisasi untuk penggunaan kekuatan militer melawan Federasi Rusia atau otorisasi untuk pengenalan Angkatan Bersenjata AS ke Ukraina,” jelas pernyataan dalam doküman resolusi tersebut.

AS dan negara-negara Barat terus menuduh Rusia sedang mempersiapkan serangan terhadap Ukraina, dengan alasan pengerahan pasukan di perbatasan. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada awal pekan ini bahwa Moskow menarik beberapa pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina.

Rusia secara konsisten membantah rencana untuk menyerang Ukraina. Rusia menekankan bahwa keamanannya sendiri terancam oleh kehadiran NATO yang meningkat di dekat perbatasan Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement