Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Pengalaman Saat Gagal Menjadi Youtuber

Gaya Hidup | Friday, 18 Feb 2022, 10:12 WIB
Dok. NN. Ilustrasi. Youtuber gagal. Retizen

Pengalaman Saat Gagal Menjadi Youtuber

*****

Catatan ini bermula dari ketertarikan saya terhadap budaya pop. kajian literasi saya akan hal tersebut sejak tahun 2000. dari titik tolak itu saya menemukan ragam sudut pandang dan pengaruh media massa/digital dalam pikiran kolektif masyarakat.

Di antara yang paling mencolok adalah dorongan individu dalam arus budaya pop untuk eksis, merasa penting dan memberi pengaruh. sejalan dengan itu muncul kemudian istilah "influencer", konten kreator, dan youtuber, serta pekerja" platform lainnya (istilah saya).

Secara sosial dan finansial, tentu menggiurkan, demikian pula pengaruh, pengikut (follower) serta dampak melebar yang mungkin dijangkau ketika menjadi pelaku dan penggiat di media sosial.

Awal Kisah :

Saya pun berfikir untuk serius mengelola satu kanal youtube. kontennya berkaitan dengan keseharian yang inspiratif, berbasis dakwah dan pendidikan Islam yang universal. konsep dan prosedurnya sudah saya pelajari. juga contoh dan pegiat youtube yang sukses telah saya pelajari bertahap. ini berlangsung khusus sejak tahun 2017.

Saya anggap tahun tersebut adalah klimaks penetrasi pengguna media sosial, lalu terus meninggi hingga sekarang. Disebutkan, 67 juta pengguna aktif internet setiap hari di Indonesia. Belakangan youtube mengembangkan short untuk menyaingi laju tiktok.

Secara hegemoni dan kapitasi global, 67 juta penguna aktif/hari itu merupakan pasar potensial yang terus berkembang dan belum diketahui kapan titik jenuhnya.

Apa yang terjadi dengan rencana tadi?

Ya, saya telah mendaftar sebagai pemilik kanal youtube. meng-upload video seputar inspirasi belajar dan kegembiraan masa kanak kanak. perlahan, nanti akan saya kembangkan materinya lalu mengerucut pada satu trend yang khusus.

Seiring berjalan waktu, saya merasa belum mendapatkan waktu yang pas untuk menghidupkan kanal youtube itu. akhirnya selalu tertunda dalam meng-update kontennya.

Pasrah menjadi youtuber gagal:

Pada masa yang sama, saya memang sedang mengembangkan ragam tulisan, di portal lokal. akhirnya konsentrasi saya terbelah, di samping aktivitas lainnya. saya lebih banyak menghasilkan tulisan saat itu, hingga sekarang (alhamdulillah).

Tentu, budaya tulis-baca di kultur kita masih rendah. budaya gambar dan video masih begitu familiar dan mudah dicerna. sehingga, penghasilannya tentu tidak sama bila saya dapat mengelola kanal tadi secara disiplin dengan volume konten dan jangka waktu yang sama.

Begitulah, sementara saya pasrah menjadi youtuber gagal. baru sekali gagal. mungkin akan saya bangun kembali kanalnya, saya belum yakin apakah dalam waktu dekat ini? : beberapa orang teman dan kenalan berhasil" mengelola kananya dalam 6 bulan. mungkin passion saya lebih dominan di "syaraf menulis", dan saya masih bersyukur bisa membantu "subscribe" pada beberapa kanal milik teman dan kenalan. Ha ha..

Pesan moral dari catatan kecil ini:

1. fokus dan disiplin

2. memiliki slot waktu khusus, sehari atau setidaknya dua kali sepekan untuk mengisi konten (plus referensi dan lainnya)

3. serius pada satu aspek tema dan pembahasan

4.memahami kembali motif dan orientasi untuk menjadi you tuber.

5.terus membangun relasi secara online ataupun ofline.

6. meyakini bahwa kegagalan hanyalah jalan memutar, mungkin kita akan sampai pada waktu yang lain dalam keadaan yang lain.

Semoga tetap dalam kebaikan dan Rahmat Allah SWT

Terima Kasih

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image