Jumat 18 Feb 2022 07:10 WIB

Jenderal Andika: Lahan 4.500 Hektare di IKN untuk Tiga Matra

Seiring dengan pembangunan IKN, Andika juga akan mengajukan penambahan prajurit TNI.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) berbincang dengan Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra (kanan) sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) berbincang dengan Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra (kanan) sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, pihaknya akan membangun Markas Komado Daerah Militer (Kodam), Pangkalan Udara (Lanud), dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) baru di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Andika mengungkapkan, total luas lahan yang diperlukan untuk membangun seluruh markas itu sekitar 4.500 hektare.

"Kira-kira total semuanya (matra) darat, laut, udara itu 4.500-an hektare," kata Andika dalam rekaman suara Penerangan Kodam (Pendam) VI/Mulawarman yang diterima di Jakarta, Kamis (17/2).

Dari 4.500 hektare tersebut, Andika merinci, sekitar 2.700 hektare lahan rencananya akan digunakan membangun Lanud beserta unsur lainnya sesuai kebutuhan untuk TNI AU. Kemudian, 800 hektare dialokasikan untuk TNI AD membangun Kodam baru, termasuk sejumlah perangkatnya. Lalu, seluas 1.000 hektare untuk TNI AL.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini pun berharap agar pembangunan markas bagi tiga matra itu dapat berada di kawasan perluasan IKN. "Yang di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan ini alokasinya (untuk) kami 300-an (hektare) ya, 300-380-an kalau misalnya masih ada ruang," ujarnya.

Andika melanjutkan, seiring dengan pembangunan itu, dia juga akan mengajukan penambahan prajurit TNI ke Kementerian Pertahanan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan personel. Sebab, dia menjelaskan, prajurit yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia akan diambil untuk bertugas di IKN. Sehingga dibutuhkan rekrutmen baru prajurit TNI untuk menggantikan posisi tersebut.

"Nanti secara bertahap penambah yang kami maksud itu bukan berarti mereka (prajurit) yang baru masuk (IKN), kita akan ambil dari seluruh satuan di seluruh Indonesia, (matra) darat, laut, udara. Penggantinya itulah yang kita ambil dari rektrutmen-rekrutmen baru," jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement