Kamis 17 Feb 2022 21:05 WIB

Setiap Muslim Sejatinya Bisa Ber-Miraj, Ini Penjelasan Ulama Mesir

Miraj bagi umat Islam adalah komitmen melaksanakan sholat lima waktu

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Isra Miraj Rasulullah SAW. Miraj bagi umat Islam adalah komitmen melaksanakan sholat lima waktu
Foto: republika
Isra Miraj Rasulullah SAW. Miraj bagi umat Islam adalah komitmen melaksanakan sholat lima waktu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penasihat ilmiah untuk Mufti Mesir, Syekh Majdi Asyur menyampaikan, sholat adalah perjalanan Miraj hati seorang hamba kepada Allah SWT. 

Dia mengatakan, sholat merupakan perjalanan spiritual di mana manusia bisa melintasi jarak hingga mendekat antara dirinya dan Allah SWT.  

Baca Juga

"Saat sholat, manusia berada di dalam inti kedekatan dan cinta Ilahi yang sungguh agung. Dan dengannya pulalah, ia merendahkan hatinya dan mengabdi kepada Sang Khaliq," terang Syekh Asyur seperti dilansir Elbalad. 

Dia juga menjelaskan, betapa setiap Muslim bisa ber-Miraj setiap harinya. Sholat malam adalah Isra, sedangkan sholat yang dilaksanakan di lebih dari satu tempat dianggap sebagai Miraj. 

Karena bergerak dari ketaatan menuju ketaatan merupakan mi'raj-nya seorang hamba dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. "Arti sejati dari Miraj adalah kedekatan seorang hamba dengan Sang Khaliq," tutur dia menekankan. 

Syekh Asyur juga menyampaikan, dalam sholat ada ruang untuk mendatangkan kembali kesadaran. Sholat juga merupakan tempat di mana seorang hamba bisa dengan tulusnya melakukan hijrah dan memohon ampunan dosa serta berusaha mengembalikan kebersihan jiwa menuju keadaan seperti ketika baru dilahirkan. 

Karena, demikian penjelasan Syekh Asyur, dalam sholat terdapat tekad yang bulat untuk meninggalkan dosa dan kemaksiatan serta upaya yang ikhlas meninggalkan nafsu materi dan birahi. "Sholat adalah usaha untuk berhijrah kepada Allah SWT dan keagungan menuju keluasan-Nya," terangnya. 

Syekh Asyur mengingatkan kembali, sholat sebagaimana yang telah diwajibkan yaitu lima waktu dalam sehari, merupakan tempat kembali agar dibebaskan dari belenggu nafsu duniawi. "Maka, di dalam sholat, temukanlah ruang penyucian jiwa dan perenungan atas kebaikan dan kebenaran," paparnya. 

 

Sumber: elbalad    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement