Kamis 17 Feb 2022 15:21 WIB

Langkah ID Food Jadi Perusahaan Pangan Terbesar di Indonesia

ID Food membagi holding pangan dalam tiga subklaster berdasarkan fokus bisnis.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Dirut Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Arief Prasetyo Adi saat Grand Launching Holding BUMN Pangan ID FOOD di Museum Fatahilah, Jakarta, Rabu (12/1). ID Food siap menjadi perusahaan pangan terbesar di Indonesia.
Foto: Prayogi/Republika.
Dirut Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Arief Prasetyo Adi saat Grand Launching Holding BUMN Pangan ID FOOD di Museum Fatahilah, Jakarta, Rabu (12/1). ID Food siap menjadi perusahaan pangan terbesar di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN pangan atau ID Food resmi terbentuk pada Januari 2022. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI ditunjuk sebagai induk holding

Holding yang beranggotakan lima BUMN pangan seperti PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari dan PT Garam; serta 11 anak perusahaan grup RNI memiliki tugas besar untuk mewujudkan ketahanan pangan, insklusivitas bagi para petani, peternak, nelayan, hingga menjadi perusahaan pangan berkelas dunia.

Baca Juga

Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan holding pangan merupakan sebuah ekosistem pangan yang terintegrasi dengan ragam jenis usaha, mulai dari pertanian, peternakan, garam, perikanan, gula, teh, manufaktur, sawit, serta perdagangan dan logistik.

"Visi besar kami ialah menjadi perusahaan produsen pangan nasional yang berkualitas," ujar Arief saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Arief membagi holding pangan dalam tiga subklaster berdasarkan fokus bisnis, yakni subsektor peternakan dan perikanan, pertanian dan agroindustri, serta perdagangan dan logistik. Tak main-main, dalam setiap subklaster, holding pangan telah menetapkan target besar. Contohnya, menjadi top lima perusahaan peternakan ayam dan sapi di Indonesia untuk  subsektor peternakan dan perikanan. 

"Untuk subklaster pertanian dan agroindustri, kami ingin menjadi produsen benih, beras, dan holtikultura berkualitas tinggi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara," ungkap Arief.

Dalam subklaster perdagangan dan logistik, lanjut Arief, ID Food ingin mengurangi tingginya biaya logistik dan pangan dengan menjadi perusahaan agregator pangan dan logistik yang berbasis digital terbesar di Indonesia serta menjadi perusahaan pemasok ritel pangan terbesar di Indonesia.

"Pascakonsolidasi (holding terbentuk), kami juga telah menyusun peta jalan dalam tiga tahap," sambungnya.

Tahap pertama, ucap Arief, ID Food akan melakukan perbaikan fundamental meliputi penerapan model operasi dan tata kelola yang baru, peningkatan kualitas produk, mengurangi biaya produksi, serta melakukan restrukturisasi keuangan pada tahun ini.

Sementara tahap kedua pada 2023 hingga 2024, kata Arief, holding pangan akan mulai melakukan unlock value pada sejumlah anak usaha. Tahap ketiga, Arief sampaikan, holding pangan akan menjadi perusahaan kelas dunia pada 2025. 

"Ibaratnya setahun ke belakang, energi habis untuk pembentukan holding. 2022 adalah tahun bagi kami untuk mengeksekusi dan sinergi lebih baik lagi," lanjut Arief.

Arief menyampaikan holding pangan juga akan terus meningkatkan integrasi dalam memperkuat ekosistem pangan dan mampu mendongkrak penciptaan nilai dalam bentuk perluasan pasar dan efisiensi.

Untuk mencapai target tersebut, ucap Arief, holding pangan telah menyiapkan 24 inisatif strategis yang selaras dengan lima prioritas utama dari Kementerian BUMN yang terdiri atas nilai ekonomi dan sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement