Kamis 17 Feb 2022 07:31 WIB

Migor Subsidi Masih Sulit Diperoleh, DPRD Temukan Tempat Penimbunan Migor

Penimbunan 80 liter minyak goreng di dua toko ritel ternama di Kabupaten Pringsewu

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga antre membeli sembako murah di Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Lampung,Kamis (3/2/2022). Gerai pasar murah tersebut menjual minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter, beras Rp45 ribu hingga Rp55 ribu per lima kilogram, gula pasir Rp10 ribu per kilogram dan tepung terigu Rp8 ribu per kilogram.
Foto: Antara/Ardiansyah
Sejumlah warga antre membeli sembako murah di Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Lampung,Kamis (3/2/2022). Gerai pasar murah tersebut menjual minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter, beras Rp45 ribu hingga Rp55 ribu per lima kilogram, gula pasir Rp10 ribu per kilogram dan tepung terigu Rp8 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Setelah kedatangan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, kondisi stok minyak goreng (migor) kemasan Rp 14.000 dipasaran tidak berubah alias masih sulit diperoleh. Para ibu rumah tangga dan pedagang kecil dan menengah terpaksa mengantre di toko grosir untuk mendapatkan migor harga pemerintah.

Wawan (48 tahun), warga Sawah Brebes Tanjungkarang Bandar Lampung tidak lagi membuka usaha gorengannya gegara tidak mendapatkan migor untuk kebutuhan penggorengannya. “Yang mahal banyak, tapi yang harga pemerintah kosong,” kata Wawan, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga

Menurut dia, usaha makanan gorengannya membutuhan lima sampai 10 liter migor dari pagi, siang sampai malam. Kalau memaksakan berdagang, dengan harga beli migor di atas harga pemerintah akan menelan kerugian dari modal. Sedangkan harga jual eceran gorengan tidak berubah Rp 1.000 per buah.

Kesulitan mendapatkan migor sangat dirasakan ibu rumah tangga. Pada Rabu (16/2), sejak pagi ibu-ibu rela mengantre panjang untuk mendapatkan jatah dua liter migor kemasan seharga Rp 28.000 di Toko Indogrosir di Jl Soekarno – Hatta Bandar Lampung.

Para ibu rumah tangga tersebut rela menjangkau toko di jalan lintas tersebut, setelah stok pajangan di toko ritel modern seperti di Indomaret dan Alfamart sudah habis setiap harinya. “Kalau urusan masak jelas harus ada minyak goreng, jadi rela mengantre,” kata Wati (54 tahun), warga Rajabasa.

Sedangkan Alfin, warga Sukabumi, Bandar Lampung, gagal membawa pulang migor kemasan di toko sembako, setelah menjajal dua kali ke toko itu untuk membeli migor. Pemilik toko bilang habis, padahal ia melihat pada pukul 8.00 berjajar terpajang kemasan migor.

Ia pulang dulu karena toko belum buka total, pukul 10 balik lagi migor dikatakan sudah habis. Tapi, setelah ditanya ke pemilik toko migor masih ada tapi harus membeli terigu dulu. “Syaratnya harus beli terigu baru dapat beli minyak goreng,” kata Alfin.

Anggota DPRD Pringsewu menemukan dua toko ritel ternama di Jl Ahmad Yani, Kabupaten Pringsewu, Lampung yang menimbun migor kemasan harga pemerintah. Barang bukti ditemukan total 80 liter migor, padahal di etalase toko ritel ternama tersebut kosong.

Maulana, anggota Komisi II DPRD Pringsewu mengatakan, petugas toko terlihat panik saat mau diperiksa gudang di dalam toko ritel Indomaret tersebut. Ternyata, stok minyak goreng banyak menumpuk.

Sulitnya mendapatkan migor subsidi tak juga berakhir. Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tiba di Lampung menyaksikan langsung kondisi perminyakgorengan di pasar tradisional Kota Bandar Lampung pada pekan lalu. Saat lagi “sidak” menteri, stok migor banyak namun tetap dibatasi pembelian hanyak dua liter.

Pedagang Pasar Kangkung sudah mengeluhkan kepada Menteri Airlangga, terkait sulitnya mendapatkan migor kemasan dan curah dengan harga subsidi. “Kita akan carikan solusinya,” kata Airlangga saat ditanya wartawan.

Direktur PT Sungai Budi Group (CV Bumi Waras), produsen migor di Lampung  Benny Susanto mengatakan, pada operasi pasar di Pasar Kangkung disediakan 5.000 liter migor.

Ia berjanji untuk menjaga pasokan migor kemasan di pasaran. Bila terjadi kekurangan stok pihaknya siap menyalurkannya segera. Tapi, setelah OP di pasar tersebut, stok migor harga Rp 14.000 per liter masih sulit didapat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement