Rabu 16 Feb 2022 21:47 WIB

Bupati Banyumas Minta Frekuensi Penerbangan di Purbalingga Ditambah

Usulan kerja sama tersebut semacam subsidi dari pegawai.

Bupati Banyumas Minta Frekuensi Penerbangan di Purbalingga Ditambah (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Bupati Banyumas Minta Frekuensi Penerbangan di Purbalingga Ditambah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Bupati Banyumas Achmad Husein mengharapkan frekuensi penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dapat ditambah menjadi setiap hari.

"Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga ini potensinya luar biasa. Pengalaman saya, beberapa kali ketika mau naik pesawat selalu enggak ada, kadang-kadang adanya cuma hari Kamis," katanya di Purbalingga, Rabu siang (16/2/2022).

Baca Juga

Husein mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada Penandatanganan Bersama Usulan Peningkatan Jalan Baturraden-Serang-Belik Akses Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Pemalang di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga. Terkait dengan peningkatan frekuensi penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman, ia pun menceritakan usulan yang pernah disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurut dia, Gubernur Ganjar pernah menanyakan dari sejumlah wilayah di sekitar Purbalingga, kabupaten mana yang paling berpotensi untuk memanfaatkan penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman. "Purbalingga pasti, Banyumas pasti, terus Banjarnegara," katanya.

 

Menurut dia, bupati dari tiga daerah tersebut disarankan membuat kesepakatan dengan PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga terkait dengan pemberian tarif khusus atau lainnya.

Selanjutnya, masing-masing kabupaten disediakan 10 kursi, sehingga total akan ada 30 kursi yang digunakan oleh pegawai dari tiga kabupaten. "Tetapi harus setiap hari dan ini cuma satu tahun. Setelah satu tahun harus bisa mandiri melalui promosi dan sebagainya. Saya harus sampaikan ini, namun karena wilayahnya Purbalingga, mohon Purbalingga bisa menjadi pemanasannya," katanya.

Ia mengatakan usulan kerja sama tersebut semacam subsidi dari pegawai organisasi perangkat daerah dari masing-masing kabupaten yang akan naik pesawat dari Bandara Jenderal Besar Soedirman setiap harinya. "Subsidi tetapi ada dinas-dinas yang naik setiap hari dengan subsidi itu, bukan subsidi bebas, tetapi subsidi menggunakan (pesawat)," katanya.

Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengakui pihaknya sudah ada pandangan seperti yang diusulkan Gubernur Jateng. "Perlu diinisiasi oleh jajaran dari pemerintah provinsi, mungkin melalui asisten (Asisten Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, red.) bisa mengumpulkan kabupaten-kabupaten di seputaran Bandara Jenderal Besar Soedirman," katanya.

Selanjutnya, bisa diinisiasi juga kesepakatan seperti yang disampaikan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein, sehingga masing-masing kabupaten paling tidak punya tanggung jawab sampai pasar penerbangan terbentuk. Ia mengatakan ketika pasar penerbangan sudah terbentuk, pemerintah kabupaten tidak perlu lagi mengalokasikan anggaran untuk subsidi.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement