Kamis 17 Feb 2022 03:22 WIB

Operasi Pasar Minyak Goreng Dilanjutkan

Ini untuk menjaga harganya tidak mengikuti tren harga global yang sedang meningkat

Menteri BUMN Erick Thohir saat memantau Grebek Pasar Murah Minyak Goreng Nusakita milik PTPN Group yang berada di Alun-alun Cianjur, beberapa waktu lalu..
Foto: Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir saat memantau Grebek Pasar Murah Minyak Goreng Nusakita milik PTPN Group yang berada di Alun-alun Cianjur, beberapa waktu lalu..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga eceran minyak goreng di pasar-pasar tradisional di Indonesia dinilai masih tinggi. Merespons perkembangan harga ini, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak-anak perusahaannya pada Februari ini kembali menggelar operasi pasar minyak goreng di wilayah Sumatra Utara.

“Misi besar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, tentunya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar ini”, ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani. 

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat pantauan harga rata-rata pada semua pasar per Senin (14/2), minyak goreng curah Rp 17.400 per kg, minyak goreng kemasan bermerek Rp 19.800 per kg. PTPN Group berkomitmen mendukung program pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menetapkan kebijakan Domestic Price Obligation (DPO) minyak sawit. 

Ini untuk menjaga harga minyak goreng khusus dalam negeri tidak mengikuti tren harga global yang sedang meningkat. Minyak goreng premium dijual seharga Rp 14.000 per liter, minyak kemasan sederhana Rp 13.500, dan minyak goreng curah Rp 11.500.

Sebagai tahap awal realisasi dukungan terhadap upaya pemerintah membantu masyarakat, PTPN Group melakukan operasi pasar minyak goreng di Sumatera Utara. Khususnya di pasar dan wilayah sekitar kebun atau unit milik PTPN II, III dan IV.   

“Selain pasar, kebun juga menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar, agar para pekerja kebun sawit juga bisa mendapatkan produk minyak goreng terbaik hasil produksi PTPN Group dengan harga terjangkau”, kata Ghani. 

Sumatra Utara menjadi fokus operasi pasar, mengingat PT Industri Nabati Lestari sebagai anak usaha holding yang memproduksi minyak goreng, berada di provinsi ini. Sehingga biaya logistik juga lebih murah. 

Sebelumnya PTPN Group melakukan operasi pasar murah, yang dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir di Kuala Tanjung, Desa Sionggang-Toba, Kota Medan, Jambi, Cianjur, Malang, dan Lampung sebanyak 59.413 liter minyak goreng. Lalu secara bergantian operasi pasar minyak goreng digelar, sejak Selasa (15/2), mulai dari PTPN II.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement