Rabu 16 Feb 2022 20:56 WIB

61 Kelurahan di Kabupaten Sleman Masuk Zona Merah Covid-19

Sebanyak 61 dari 86 Kelurahan di Kabupaten Sleman masuk zona merah.

Sebanyak 61 dari 86 Kelurahan di Kabupaten Sleman masuk zona merah.
Foto: Prayogi/Republika.
Sebanyak 61 dari 86 Kelurahan di Kabupaten Sleman masuk zona merah.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat sebanyak 61 dari 86 kelurahan di Sleman saat ini berstatus zona merah atau memiliki potensi tinggi dalam penularan COVID-19. "Saat ini sebanyak 61 kelurahan atau 70,9 persen masuk zona merah, empat kelurahan zona oranye atau 4,7 persen, 15 kelurahan zona kuning atau 17,4 persen dan enam kelurahan masuk zona hijau atau 7 persen," kata Kepala Dinkes Kabupaten Sleman dr Cahya Purnama di Sleman, Rabu (16/2/2022).

Menurut dia, enam kelurahan yang masih zona hijau meliputi Bokoharjo, Gayamharjo, Sambirejo, Sumberharjo, Tambakrejo, dan Wukirharjo. "Peningkatan zona merah kelurahan ini akibat peningkatan jumlah kasus harian COVID-19 yang ditemukan," katanya.

Baca Juga

Ia mengatakan, agar tidak terpapar COVID-19, masyarakat agar menggunakan masker dua lapis misalnya masker medis di lapisan dalam dan masker kain di lapisan terluar. Selain itu, masyarakat juga diminta mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur untuk meningkatkan imunitas tubuh.

"Vaksinasi segera dengan dosis lengkap, jika muncul keluhan batuk atau bersin pada siku terlipat, hindari pertemuan di tempat tertutup, dan buka jendela ruangan agar sirkulasi udara lancar," katanya.

Kasus harian konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Sleman saat ini terus menunjukkan angka yang meningkat. Pada Selasa (15/2), dalam sehari bertambah 538 kasus konfirmasi positif.

Kemudian pada hari ini (Rabu 16/2) kasus konfirmasi positif bertambah sebanyak 541 kasus, pasien sembuh 95 orang dan meninggal dunia empat orang. "Penambahan kasus berasal dari dua klaster dusun atau rumah tangga yang kini berkembang. Selain itu penambahan kasus COVID-19 juga dipengaruhi munculnya klaster perkantoran," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement