Rabu 16 Feb 2022 20:05 WIB

Jual Tiket Formula E Sebelum Sirkuit Kelar, PSI: Kami Khawatir

Politisi PSI sebut tiket dijual sebelum sirkuit Formula E jadi bisa merugikan publik.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI,  Anggara Wicitra Sastroamidjojo (kanan)
Foto: Tangkapan layar
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, menyayangkan sirkuit Formula E (FE) di Ancol yang baru dimulai. Padahal, target pelaksanaan balapan dilakukan pada Juni mendatang.

Dia juga mengkritik penjualan tiket Formula E Maret nanti. Pasalnya, sirkuit yang belum rampung dan tiket sudah akan dijual, bisa merugikan publik dalam prosesnya.

Baca Juga

“Siapa saja sponsor yang membiayai Formula E ini? Kami khawatir Formula E ini minim sponsor atau bahkan tidak ada sama sekali,” kata Anggara dalam keterangan resminya, Rabu (16/2/2022).

Karenanya, dia menduga jika dana yang akan diterima dari penjualan tiket digunakan untuk modal pembangunan sirkuit. Terlebih, saat Jakpro, kata dia, memaparkan di rapat Komisi C DPRD DKI, ada kerugian sekitar Rp 248 miliar dari laba bersih.

“Walaupun memperoleh pendapatan sebesar Rp 759 miliar. Hal ini seakan menguatkan bahwa Jakpro sangat membutuhkan modal awal untuk membangun sirkuit,” tuturnya.

Anggara mengatakan, hingga kini persiapan FE kian aneh. Terlebih, saat studi kelayakan dan sponsor tidak dibuka, sirkuit belum jadi, hingga tiket yang sudah ingin dijual.

“Apa jaminannya bahwa sirkuit akan selesai tepat waktu? Ini nanti kalau ada apa-apa yang rugi rakyat loh,” katanya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, optimis jika pelaksanaan FE 4 Juni di Ancol nanti akan berjalan dengan baik. Bahkan, dia mempercayai jika penjualan tiket akan terjangkau bagi masyarakat. “Pasti (terjangkau)” katanya.

Menurutnya, penjualan tiket yang dilakukan pada Maret sebelum sirkuit jadi, memang dipahami. Dia mengatakan, hal itu menjadi strategi marketing. “Kalau beli apartemen, apartemennya udah jadi belum?” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement