Selasa 15 Feb 2022 21:12 WIB

Khofifah Usulkan Sentra Batik Candi Madiun Jadi Desa Devisa

Selama ini tidak banyak sentra batik yang konsisten dengan produk batik tulis.

Khofifah Usulkan Sentra Batik Candi Madiun Jadi Desa Devisa (ilustrasi).
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Khofifah Usulkan Sentra Batik Candi Madiun Jadi Desa Devisa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengusulkan sentra batik Oemah Batik Candi di Desa Candimulyo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, menjadi desa devisa ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Gubernur mengatakan selama ini tidak banyak sentra batik yang konsisten dengan produk batik tulis. Kebanyakan sudah campuran antara batik tulis, batik cap, dan juga printing. Pihaknya melihat, Oemah Batik Candi terus konsisten hanya di batik tulis.

Baca Juga

"Saya tadi tanya apakah ini batik tulis saja atau juga dengan cap. Ternyata batik tulis saja. Tentu ini suatu hal yang konsisten dan tidak banyak yang melakukan," ujar Khofifah saat berkunjung di Oemah Batik Candi, Madiun, Selasa (15/2/2022).

Menurutnya, karena unik, maka pihaknya mengusulkan Oemah Batik Candi menjadi desa devisa ke LPEI. Dengan beberapa kriteria yang dijadikan asesmen oleh LPEI, Khofifah menilai Oemah Batik Candi di Kabupaten Madiun tersebut telah memenuhi persyaratan.

 

Yakni, merupakan produk milik sendiri bukan karya orang lain yang diperjualbelikan. Lalu memiliki keunikan, punya pasar ekspor, dan dilakukan oleh banyak orang di satu desa yang didukung kelembagaan kelompok.

Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri membatik dengan canting bersama para perajin batik setempat. Dalam kesempatan itu ia menyampaikan agar setiap batik yang diproduksi dilengkapi dengan cerita filosofi. Hal tersebut dimaksudkan agar memperkuat produk batik itu sendiri.

Ia juga menyarankan agar sentra batik setempat melibatkan kaum difabel untuk ikut membatik, sehingga lebih banyak lagi warga desa setempat yang diberdayakan dan meningkat kesejahteraannya.Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, Pemprov Jatim saat ini memang sedang mencari untuk menemukan desa-desa di Jatim yang memiliki potensial untuk dijadikan desa devisa.

"Kami turun ke desa-desa yang memiliki potensi untuk melakukan asesmen sendiri. Nantinya, yang menentukan lolos menjadi desa devisa adalah LPEI," kata dia.

Khofifah menyebutkan, LPEI memberikan kuota sebanyak 15 desa di Jatim untuk dijadikan desa devisa pada 2022 ini. Namun, pihaknya berharap angka itu bisa dikembangkan lagi menjadi jatah 20 desa.

Ia bersyukur atas besarnya kuota yang diberikan, sehingga hal tersebut bisa menjadi pendongkrak kesejahteraan masyarakat desa. "Nantinya, setelah desa usulan menjadi desa devisa, LPEI akan membantu desainernya, dibantu pembiayaannya, dan dibantu akses pasarnya. Jika sudah masuk katalog LPEI, saya harap bisa mempercepat pengembangannya," katanya.

Bupati Madiun Ahmad Dawami saat menyambut kunjungan Gubernur Khofifah menyampaikan ucapan terima kasih yang telah memilih Oemah Batik Candi di Desa Candimulyo untuk diusulkan menjadi desa devisa. "Kehadiran Ibu Gubernur di sini, pastinya memberikan semangat baru untuk para perajin batik dan UMKM yang ada di Kabupaten Madiun," kata Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Ahmad Dawami.

Kabupaten Madiun memiliki corak khas batik kampung pesilat dan porang yang menjadi ikon. Saat ini batik merupakan bagian pemberdayaan masyarakat yang sedang digalakkan oleh Pemkab Madiun.

Saat mengunjungi Oemah Batik Candi di Desa Candimulyo tersebut, Gubernur Khofifah didampingi oleh Bupati Madiun Ahmad Dawami, Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto, Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Penta Ahmad Dawami, dan Kepala OPD Pemkab Madiun.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement