Selasa 15 Feb 2022 19:57 WIB

Sabai: Secangkir Kopi Model Blasteran Minang-Korea

Novel Sabai merupakan kelanjutan dwilogi Dayon yang terbit pada pertengahan 2021.

Novel Sabai karya Akmal Nasery Basral.
Foto:

Di Jakarta Dayang mendapatkan jodohnya, seorang pria lajang kaya keturunan Arab yang menjalankan bisnis travel yang dibangun orang tuanya. Namun, pernikahan kedua ini hanya bertahan 2 tahun karena sang suami amat boros.

Dia sering mentraktir temannya dengan tiket gratis tanpa alasan. Kebiasaan ‘anak mami’ yang meneruskan usaha orang tua dan minim kerja keras. Sangat berbeda dengan sifat Dayang yang hemat dan pekerja keras.

Belakangan, keuangan perusahaan berantakan. Dayang dianggap tidak becus mengelola keuangan perusahaan oleh keluarga suaminya karena posisi Dayang sebagai direktur keuangan.

Setelah pernikahan kedua ibunya yang gagal, tanpa terduga tangan nasib membuka pintu peluang bagi Sabai untuk merintis karier sebagai model. Wajah Orientalnya yang khas, tubuh tinggi semampai dianggap cocok menjalani profesi ini. Ia ditemukan seorang pemilik agensi model saat bermain ice skating di Mal Taman Anggrek, pada usia 13 tahun.

Sabai berkembang model profesional yang tampil di berbagai kota di tanah air, sebelum melangkah ke manca negara. Kariernya kian berkibar. Namun, dari sinilah problem hidup mulai mengincarnya tanpa ampun.

Di balik dunia model yang gemerlap dan honor besar terdapat kompetisi ketat penuh intrik di antara para model. Belum lagi honornya dipotong 50 persen oleh pemilik agensi. Sabai goncang dan mulai berkenalan dengan drugs, alcohol dan sex saat agar tidak disingkirkan koleganya Nilai-nilai agama yang ditanamkan sejak kecil oleh ibunya mulai ditinggalkan dalam gemuruh hidup metropolitan.

Hubungan dengan ibunya memburuk. Selama lima tahun Sabai yang memutuskan pindah ke Singapura dan hidup mandiri, tidak berkomunikasi sama sekali dengan perempuan yang melahirkannya. Saat ibunya menikah untuk ketiga kali dengan seorang kepala sekolah STM yang sederhana, Sabaipun tidak tahu. Juga saat sang ibu jatuh terserang psikosomatis yang membuat tubuhnya kurus kering.

Malang, suami ketiganya yang penuh perhatian dan berdedikasi dibandingkan dua suaminya terdahulu yang profesor ekonomi dan anak pewaris bisnis, kali ini bernasib malang karena menjadi korban salah tusuk dari sebuah tawuran pelajar yang membuatnya menemui ajal untuk ketiga kali. Dayang menjadi single parent untuk ketiga kali. Musibah itu menjadi titik balik bagi Sabai yang juga sedang terpuruk untuk kembali membuka komunikasi dengan ibunya dan menata hidup mereka kembali bersama-sama.

Pemulihan hubungan itu berdampak positif bagi Dayang yang semakin pulih kesehatannya. Sabai pun menata lagi kariernya sebagai model dengan tertatih-tatih dari bawah kali ini dengan sang ibu sebagai manajer pribadi.

Dalam perkembangan karier kedua kalinya ini Sabai bertemu dengan Jems Boyon, seorang sutradara pemula yang sedang mencari pemain untuk filmnya. Sabai lolos casting.

Kerja sama mereka berlanjut ke film lain seiring hubungan pribadi mereka yang berkembang hingga mereka menikah dan memiliki sepasang anak kembar yang diberi nama Wesmar dan Talia. Wesmar berasal dari gabungan nama Wes Anderson dan Usmar Ismail, sutradara favorit Boyon, sedangkan Talia berasal dari Natalia Vodianova, supermodel Rusia yang memiliki yayasan sosial untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus, sangat menginspirasi Sabai.

Di sepanjang cerita, Akmal Nasery Basral yang menerima penghargaan National Writer’s Award 2021 kategori fiksi dari Perkumpulan Penulis Nasional Satupena, menghadirkan suasana Seoul tahun 80/90-an sebagai lingkungan Sabai menghabiskan masa kanak-kanak. Budaya Korea terasa kental bukan hanya dari deskripsi tempat-tempat namun juga dari narasi kultural melalui legenda rakyat tentang siluman rubah yang bisa berubah menjadi perempuan cantik. Legenda ini menjadi benang merah di sepanjang cerita.

Akmal juga mengisahkan tokoh-tokoh lain yang menjadi kawan-kawan Sabai sejak kecil, yakni anak-anak global yang orang tua mereka sedang bertugas di Korea melalui dua sahabat Sabai yakni Lakhsmi dari India dan Pearl dari China, dengan menarik. Kedua sahabat Sabai ini pun muncul bukan sekadar tempelan melainkan juga menjadi elemen penting yang membuat cerita semakin solid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement