Selasa 15 Feb 2022 17:11 WIB

IHSG Ditutup Menguat 1,08 Persen, Saham ABBA dan MARI Masuk Jajaran Top Gainers

Investor asing melakukan pembelian bersih mencapai Rp 968,01 miliar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di level 6.807,49 pada perdagangan hari ini, Selasa (15/2/2022).
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di level 6.807,49 pada perdagangan hari ini, Selasa (15/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di level 6.807,49 pada perdagangan hari ini, Selasa (15/2/2022). Posisi tersebut meningkat signifikan sebesar 1,08 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang terkoreksi 1,19 persen. 

Sebanyak 268 saham menguat dan 251 saham melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, saham ABBA menjadi yang paling tinggi kenaikannya yakni sebesar 25 persen dan menyentuh level 500. Saham lainnya yang masuk jajaran top gainer antara lain IPPE, BCAP, ENRG dan juga MARI. 

Baca Juga

Investor asing juga melakukan pembelian bersih mencapai Rp 968,01 miliar. Saham yang termasuk dalam indeks LQ45 kembali diborong asing dengan BBNI sebesar Rp 251,4 miliar, BBCA sebesar Rp 113,7 miliar dan TLKM sebesar Rp 68,8 miliar. Sejak awal tahun, investor asing membukukan beli bersih Rp 16,72 triliun. 

Penguatan IHSG terjadi di tengah neraca perdagangan barang Indonesia sepanjang Januari 2022 yang kembali mencatatkan surplus dengan nilai mencapai 930 juta dolar AS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus dagang mencapai 930 juta dolar AS. Total ekspor selama Januari 2022 mencapai 19,1 miliar dolar AS sedangkan impor tercatat 18,23 miliar dolar AS.

Sentimen positif lainnya bagi pasar saham yaitu menurunnya Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia. Bank Indonesia mencatat ULN pada akhir kuartal IV 2021 sebesar 415,1 miliar dolar AS atau turun dibandingkan dengan posisi ULN pada kuartal sebelumnya sebesar 424,0 miliar dolar AS. Secara tahunan, posisi ULN kuartal IV 2021 turun 0,4 persen (yoy), setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 3,8 persen (yoy).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement