Selasa 15 Feb 2022 16:53 WIB

Komposisi CASA Tembus 63,3 Persen, Biaya Dana BRI Semakin Efisien

Komposisi CASA BRI meningkat double digit 11,2 persen year on year

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk berhasil meningkatkan komposisi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah secara signifikan sepanjang tahun lalu.
Foto: BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk berhasil meningkatkan komposisi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah secara signifikan sepanjang tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk berhasil meningkatkan komposisi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah secara signifikan sepanjang tahun lalu. Struktur pendanaan yang semakin sehat tersebut membuat BRI menjadi lebih efisien dalam menjalankan operasional bisnisnya, tercermin dari penurunan Cost of Fund (CoF) atau biaya dana.

Komposisi CASA BRI meningkat double digit 11,2 persen year on year (yoy) dari Rp 642,2 triliun pada 2020 menjadi Rp 714 triliun pada 2021. Sehingga rasio CASA BRI turut terdongkrak dari 59,66 persen pada 2020 menjadi 63,08 persen pada tahun 2021.

Baca Juga

Adapun total DPK di bank terbesar di Indonesia ini menembus Rp 1.138,7 triliun. Lebih rinci, Tabungan mendominasi sebesar Rp 497,68 triliun, Giro tercatat sebesar Rp 220,59 triliun, dan Deposito sebesar Rp 420,48 triliun.

photo
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani. - (BRI)

 

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan, DPK yang tumbuh ini merupakan bentuk peningkatan kepercayaan nasabah terhadap BRI. Dana yang dihimpun tersebut, kata Handayani, tentu menjadi salah satu ‘amunisi’ untuk menggenjot perekonomian melalui penyaluran kredit.

“Kami telah berhasil memperbaiki struktur pendanaan sehingga dapat berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya dana. Tentu saja ini adalah hasil kerja keras Insan BRILian (Pekerja BRI) dalam memberikan nilai lebih bagi nasabah, sehingga kami mampu menjaga kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di BRI” ungkap Handayani.

Postur liabilitas yang terjaga tersebut membuat CoF (Cost of Fund) BRI secara bank only bertengger di level 2,05 persen atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,22 persen. Capaian CoF ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah perseroan.

“Kami akan terus mendorong pertumbuhan CASA melalui sumber dana di platform ekosistem digital. Optimalisasi CASA juga dilakukan pada ekosistem merchant dan memaksimalkan peran AgenBRIlink untuk menjembatani layanan perbankan nasabah,” terang Handayani.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas Nico Laurens menyebut efisiensi yang semakin optimal ini menjadi bukti kuatnya fundamental bisnis BRI. Hal ini sekaligus dapat menjadi momentum bagi BRI dalam mendukung target inklusi keuangan 90 persen yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kami melihat fondasi untuk dana murah masih akan kuat untuk ke depannya. Jangkauan yang luas dan struktur pendanaan yang optimal ini akan mendorong permintaan kredit di kota-kota kecil di seluruh Indonesia,” ungkap Nico dalam risetnya.

Pertumbuhan dana pihak ketiga disisi liabilities tersebut turut mendorong total aset BRI Group per Desember 2021 yang mencapai Rp 1.678,09 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.610,06 triliun. Tidak hanya itu, Efisiensi ini turut mendongkrak profitabilitas BRI di mana perseroan secara bank only membukukan laba bersih Rp 32,21 triliun atau melesat 75,53 persen dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement