Rabu 16 Feb 2022 00:36 WIB

Tingkatkan Mutu SDM, Kampus Ini Dorong Dosen Raih Gelar Doktor

UWM memiliki potensi untuk mencetak lebih banyak tenaga pengajar doktor

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), Edy Suandi Hamid, dalam wisuda ke-59 yang digelar belum lama ini.
Foto: Dokumen.
Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), Edy Suandi Hamid, dalam wisuda ke-59 yang digelar belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Universitas Widya Mataram (UWM) berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Rektor UWM, Edy Suandi Hamid mengatakan, peningkatan kualitas SDM dilakukan untuk mewujudkan kampus yang  lebih baik Sebagai kampus yang berbasis budaya.

Peningkatan kualitas SDM ini dilakukan salah satunya dengan mendorong dosen untuk meraih gelar doktor. Pasalnya, kata Hamid, UWM memiliki potensi untuk mencetak lebih banyak doktor. "Yang penting SDM, dosen yang berkualitas dan diharapkan (meraih gelar) doktor. Kita arahkan semua dosen untuk jadi doktor," kata Edy di RM Padang Upik, Sleman, Selasa (15/2).

Baca Juga

Saat ini, jumlah doktor di UWM baru mencapai 19 orang atau sekitar 21 persen. Meskipun begitu, angka tersebut di atas rata-rata nasional yakni 16,7 persen.

Selain itu, 13 dosen tengah menjalani studi S3 untuk mendapatkan gelar doktor. "Rata-rata jumlah doktor di perguruan tinggi swasta itu hanya 12 persen dan kita sudah melampaui itu," ujarnya.

Terkait dengan mahasiswa baru yang masuk ke UWM, juga tidak mengalami penurunan yang signifikan selama pandemi Covid-19 ini. Di tahun akademik 2020/2021 lalu, jumlah mahasiswa baru yang masuk ke UWM turun delapan persen dari tahun sebelumnya."Tapi di tempat (perguruan tinggi) lain ada yang turun sampai 20 sampai 40 persen," jelas Edy.

Sedangkan, di tahun akademik 2021/2022, ada kenaikan jumlah mahasiswa yang masuk ke UWM yakni mencapai 24 persen dari tahun sebelumnya. Mahasiswa baru yang tercatat masuk UWM sebanyak 661 mahasiswa, dengan total seluruh mahasiswa yang lebih dari tiga ribu mahasiswa.

"Kita lumayan cepat recovery jika dibandingkan dari rata-rata peminat di perguruan tinggi lainnya di Indonesia selama Covid-19," tambahnya.

Sebagian besar mahasiswa di UWM, katanya, merupakan warga DIY dan Jawa Tengah. Namun, juga ada mahasiswa yang datang dari daerah lain seperti Papua, bahkan dari Thailand dan Timor Leste.

Pihaknya juga tengah membangun kampus baru di Banyuraden, Sleman. Direncanakan, bangunan baru tersebut sudah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan akademik mulai tahun depan.

Di 2022 ini, UWM juga memasuki usia 40 tahun. Pihaknya pun menggelar berbagai acara yang dikemas dalam Pancawindu Widya Mataram.

Pancawindu ini mulai digelar 17 Februari, dengan puncak acara yang akan diadakan pada Oktober 2022 nanti. Wakil Rektor III UWM, Puji Qomariyah mengatakan, acara ini digelar dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk melibatkan seluas-luasnya civitas akademik."Memang agak panjang acaranya, kerja sama dengan Keraton (Yogyakarta) dan sanggar, juga dengan beberapa seniman dan masyarakat luas," kata Puji.

Mengingat situasi pandemi Covid-19, acara pun dilakukan dengan memadukan daring dan luring terbatas. Tentunya, kata Puji, Pancawindu tersebut digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

Bahkan, performer yang mengisi acara pun juga diwajibkan untuk RDT antigen dalam rangka memastikan tidak terpapar Covid-19. Pihaknya juga sudah mendapatkan perizinan dalam menggelar acara tersebut dari berbagai pihak terkait. "Untuk perizinan kami sudah siap semuanya, perizinan dari polsek, satgas penanganan Covid-19 dan perizinan dari RT/RW," ujar Puji.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement