Selasa 15 Feb 2022 11:35 WIB

Wagub Emil Dardak Klaim Jatim Jadi Tempat Tepat untuk Merintis Bisnis

Emil mengatakan cita-cita Jatim untuk unggul dalam perekonomian syariah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berpendapat, Provinsi Jawa Timur merupakan tempat yang tepat untuk merintis bisnis.
Foto: dok. Wakaf Tani
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berpendapat, Provinsi Jawa Timur merupakan tempat yang tepat untuk merintis bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berpendapat, Provinsi Jawa Timur merupakan tempat yang tepat untuk merintis bisnis. Emil mengatakan, Jatim merupakan salah satu daerah perekonomian terkuat dengan jumlah penduduk mencapai 40 juta orang.

Bahkan, kata dia, setelah mengalami kontraksi ekonomi sebesar 2,3 persen pada 2020, Jatim mampu pulih di tengah krisis pandemi Covid-19. "Jatim ini walaupun ekonominya sempat kontraksi dan berdampak pada lapangan kerja, sudah bisa bertumbuh 3,57 persen setelahnya," kata Emil, Selasa (15/2/2022). 

Baca Juga

Emil menambahkan, perekonomian Jatim merupakan perekonomian terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Hal itu membuat peluangnya sebagai raksasa ekonomi semakin terbuka lebar. Tidak terkecuali untuk pengembangan ekonomi syariah.

"Sebenarnya dibanding dengan Brunei Darussalam, kita lebih punya kesempatan yang besar membranding diri dengan ekonomi syariah. Tapi untuk mendapatkan itu, dunia harus mengakui kita dan itulah yang sedang kita upayakan sekarang," ujarnya. 

Selain itu, kata Emil, hal lain yang membuat ekonomi Jatim sangat potensial adalah letak geografis dan rute laut yang dimiliki. Hal itu menjadikan Jatim sebagai penyumbang 20 persen volume perdagangan Indonesia. 

"Ini adalah potensi luar biasa dan merupakan aset besar yang harus kita manfaatkan. Jangan sampai masalah-masalah seperti rasa takut ataupun krisis Covid-19 ini membuat kita enggan mengambil langkah," kata Emil.

Emil mengatakan, cita-cita Jatim untuk unggul dalam perekonomian syariah tidak akan hanya menjadi sekedar wacana saja. Perekonomian Jatim, baik yang konvensional maupun syariah dinilainya akan terus meningkat.

Baca juga:

Produsen Tahu di Aceh Keluhkan Mahalnya Harga Kedelai

Komisi III Gelar Kunjungan Spesifik ke Wadas, Apa Hasilnya?

Komisi II Soroti Pengalaman Calon Anggota KPU

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement