Selasa 15 Feb 2022 07:26 WIB

Pemerintah Perlebar Pintu Masuk Internasional Wilayah Jawa dan Bali

Bandara Juanda akan menerima WNA dan WNI selain pekerja migran Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Calon penumpang pesawat antre di area lapor diri sebelum melakukan penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur.. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah akan melakukan penyesuaian regulasi pintu masuk internasional di wilayah Jawa dan Bali.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Calon penumpang pesawat antre di area lapor diri sebelum melakukan penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur.. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah akan melakukan penyesuaian regulasi pintu masuk internasional di wilayah Jawa dan Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah akan melakukan penyesuaian regulasi pintu masuk internasional di wilayah Jawa dan Bali. Pemerintah, kata dia, akan membuka kedatangan jamaah umrah melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya.

“Pemerintah juga akan melakukan penyesuaian regulasi pintu masuk internasional di wilayah Jawa Bali kembali,” kata Luhut saat konferensi pers, dikutip pada Selasa (15/2/2022).

Baca Juga

Menurutnya, Bandara Internasional Juanda akan menerima WNA dan WNI selain pekerja migran Indonesia (PMI). Sedangkan, Bandara Ngurah Rai di Bali juga akan dibuka untuk WNA dan WNI nonPMI dengan tujuan tidak hanya wisatawan.

“Pintu laut di Bali juga dibuka untuk WNA dan WNI yang datang dan menggunakan kapal pesiar, cruise, atau yacht,” ujar dia.

Luhut menyampaikan, dalam ratas evaluasi PPKM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan agar pemerintah terus mencari titik keseimbangan antara gas dan rem. Hal itu dilakukan untuk menjaga kepentingan kesehatan dan ekonomi.

“Amanat tersebut akan kami jaga dan pegang teguh. Supaya pemerintah terus tahu dan terus tanggap dalam tiap perubahan, keadaan yang ada, baik dari sisi kesehatan maupun sisi ekonomi,” kata Luhut.

Baca juga: 

Produsen Tahu di Aceh Keluhkan Mahalnya Harga Kedelai

Komisi III Gelar Kunjungan Spesifik ke Wadas, Apa Hasilnya?

Komisi II Soroti Pengalaman Calon Anggota KPU

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement